TEBING TINGGI,teritorial24.com – Bangunan rehab parit yang seharusnya bisa digunakan untuk mengendalikan limbah rumah tangga atau banjir, malah membuat masalah baru.
Pasalnya, setelah parit yang lama dibongkar untuk diperbaiki kemudian dibangun kembali, namun setelah pengerjaannya selesai para pekerja tidak lagi merapikan pipa pipa air milik Sekolah Swasta Taman Siswa yang berada di JL. Deblod Sundoro, Kel. Rambung, Kec. Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi, Rabu (1/2/2023).
Nurlela SPd salah seorang pengajar kepada media ini mengatakan, dahulu tidak ada masalah sebelum parit ini di bongkar dan di bangun kembali kemudian di cor atasnya, namun sekarang air buangan westafel mengalir ke halaman sekolah, belum lagi pipa air Yang di atas permukaan halaman bisa saja ini membayakan anak anak siswa saat bermain karena mereka sering kejar kejaran di sini, takutnya tersandung dan jatuh, bebernya.
Menurut Nur, waktu dibongkar di pertengahan bulan Oktober 2022 pipa pipa ini dahulunya di dalam tanah dengan adanya pengerjaan parit pipa kemudian di angkat.
Namun setelah pengerjaan parit itu selesai pipa pipa tersebut tidak dikembalikan pada posisi semula tidak di timbun kembali.
“Saya minta kepada pemerintah Kota Tebingtinggi agar memperbaiki dan mengembalikan pipa pipa air ini kepada posisinya semula, ” harapnya.
Terpisah, Anggota DPRD kota Tebingtinggi politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anda Yaseer ketika dimintai tanggapannya mengatakan, bahwa ia meminta Dinas PU buka mata atas pemasalahan ini.
Karena ia banyak saya menerima laporan dari masyarakat terkait kinerja Dinas PU kota Tebingtinggi.
lanjut Yaseer, untuk pihak kontraktor yang mengerjakan bangunan parit ini segera membereskan pipa pipa yang berada di Sekolah Swasta Tamansiswa ini kepada posisinya semula.
Jangan sepelekan hal kecil karena sesuatu yang besar berawal dari hal terkecil.kita tidak ingin anak anak tersandung pipa tersebut dan jatuh,bisa saja jatuh kemudian kepala anak anak menghantam batu, ungkapnya.
“Kemungkinan apapun bisa saja terjadi, dari hal yang kecil bisa besar dan membahayakan,” pungkasnya .(Awaludin)