MEDAN, teritorial24.com – Ketua DPRD Medan, Hasyim SE menyambangi kediaman Nek Sarti yang berada di […]
MEDAN, teritorial24.comPerkenalan budaya akademik dan kampus (PBAK), adalah salah satu hal yang paling fundamental bagi […]
Berita Terkait
BERITA UTAMA
Kategori: KOTA MEDAN
Kota Medan
كوتا ميدان
|
||
---|---|---|
Sumatra ![]() |
||
![]() Dari kiri atas searah jarum jam: Istana Maimun, Tugu Tuan Guru Patimpus, Balai Kota Lama, kawasan Masjid Raya Al Mashun, Tugu SIB.
|
||
|
||
Motto:
Bekerja sama dan sama- sama bekerja untuk kemajuan dan kemakmuran Kota Medan metropolitan[1]
|
||
![]() |
||
Koordinat: 3°35′N 98°40′E | ||
Negara | ![]() |
|
Provinsi | Sumatra Utara | |
Tanggal peresmian | 1 Juli 1590 | |
Pemerintahan | ||
• Wali Kota | Akhyar Nasution (Plt.) | |
• Wakil Wali Kota | Lowong | |
Luas | ||
• Total | 265,10 km2 (10,240 sq mi) | |
Populasi | ||
• Total | 2.279.894 jiwa | |
• Kepadatan | 8.600,12/km2 (2,227,420/sq mi) | |
Demografi | ||
• Suku bangsa | ||
• Agama | Islam 64,53% Kristen 26,10% — Protestan 20,99% — Katolik 5,11% Buddha 8,28% Hindu 1,04% Konghucu 0,06%[2] |
|
• Bahasa | Indonesia, Melayu, Batak Toba, Jawa, Hokkien, Minangkabau, Aceh, Mandailing, Tamil, Mandarin, Inggris | |
Zona waktu | WIB (UTC+07:00) | |
Kode telepon | +62 61 | |
Kode Kemendagri | 12.71 ![]() |
|
Kode SNI | MDN | |
Jumlah kecamatan | 21 | |
DAU | Rp. 1.270.244.794.000.-(2013)[4] | |
Bandar udara | Bandara Internasional Kualanamu | |
Pelabuhan | Pelabuhan Belawan | |
Flora resmi | Tembakau Deli | |
Fauna resmi | Biawak dan Beo nias | |
Situs web | pemkomedan.go.id |
Kota Medan (Melayu Jawi: ميدان; Batak: ᯔᯩᯑᯉ᯲; Hanzi: 棉蘭; bahasa Tamil: மேடான்) adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa.[5][6][7] Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh jalan tol dan kereta api. Medan adalah kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan bandara dengan kereta api. Berbatasan dengan Selat Malaka, Medan menjadi kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia.
Sejarah Medan berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan Kesultanan Deli, sebuah kerajaan Melayu. Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari Inggris pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda memberikan status kota pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan Karesidenan Sumatra Timur. Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.
Menurut Bappenas, Medan adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Jakarta, Surabaya, dan Makassar.[8][9] Medan adalah kota multietnis yang penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu dan Karo sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Minangkabau, Mandailing, dan India. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota. Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi, di Medan juga terdapat kantor-kantor konsulat dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan Jerman.
Sejarah
Pemandangan udara kota Medan pada tahun 1920-an.
Medan berasal dari kata bahasa Tamil Maidhan atau Maidhanam, yang berarti tanah lapang atau tempat yang luas, yang kemudian teradopsi ke Bahasa Melayu.
Hari jadi Kota Medan diperingati tiap tahun sejak tahun 1970 yang pada mulanya ditetapkan pada tanggal 1 April 1909. Tanggal ini kemudian mendapat bantahan yang cukup keras dari kalangan pers dan beberapa ahli sejarah. Karena itu, Wali kota membentuk panitia sejarah hari jadi Kota Medan untuk melakukan penelitian dan penyelidikan. Surat Keputusan Wali kotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 342 tanggal 25 Mei 1971 yang waktu itu dijabat oleh Drs. Sjoerkani membentuk Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Medan. Duduk sebagai Ketua adalah Prof. Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA, Anggotanya antara lain Ny. Mariam Darus, SH dan T.Luckman, SH. Untuk lebih mengintensifkan kegiatan kepanitiaan ini dikeluarkan lagi Surat Keputusan Wali kotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No.618 tanggal 28 Oktober 1971 tentang Pembentukan Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan dengan Ketuanya Prof.Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA dan Anggotanya H. Mohammad Said, Dada Meuraxa, Letkol. Nas Sebayang, Nasir Tim Sutannaga, M.Solly Lubis, SH, Drs. Payung Bangun, MA dan R. Muslim Akbar. DPRD Medan sepenuhnya mendukung kegiatan kepanitiaan ini sehingga merekapun membentuk Pansus dengan ketua M.A. Harahap, beranggotakan antara lain Drs. M.Hasan Ginting, Ny. Djanius Djamin SH., Badar Kamil, BA dan Mas Sutarjo.
Dalam buku The History of Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991), dituliskan bahwa menurut “Hikayat Aceh”, Medan sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590, dan sempat dihancurkan selama serangan Sultan Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru yang berkuasa di situ. Serangan serupa dilakukan Sultan Iskandar Muda tahun 1613, terhadap Kesultanan Deli. Sejak akhir abad ke-16, nama Haru berubah menjadi Ghuri, dan akhirnya pada awal abad ke-17 menjadi Deli. Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk Haru jauh berkurang. Sebagai daerah taklukan, banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh untuk dijadikan pekerja kasar.
Selain dengan Aceh, Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka dan juga dengan kerajaan dari Jawa. Serangan dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Dalam Negarakertagama, Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai), Majapahit juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru). Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatra akibat berbagai perang ini, lalu diikuti dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman turun ke pesisir pantai timur Sumatra. Suku Karo bermigrasi ke daerah pantai Langkat, Serdang, dan Deli. Suku Simalungun ke daerah pantai Batubara dan Asahan, serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh, Kota Pinang, Panai, dan Bilah.[10]
Dalam Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada rangkaian bilah bambu, tercatat Guru Patimpus, tokoh masyarakat Karo, sebagai orang yang pertama kali membuka “desa” yang diberi nama Medan. Namun, naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi “kerusuhan sosial”, tepatnya tanggal 4 Maret 1946. Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita, pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan (Pakan). Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik, sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus. Antara tahun 1614-1630 Masehi, ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota Bangun, setelah kalah dalam adu kesaktian. Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik Tarigan, pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan yang terletak di antara Sungai Babura dan Sungai Deli. Dia pun lalu memimpin desa tersebut.[10]
Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590 kemudian dipandang sebagai pembuka sebuah kampung yang bernama Medan Puteri walaupun sangat minim data tentang Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan. Karenanya hari jadi ditetapkan berdasarkan perkiraan tanggal 1 Juli 1590 dan diusulkan kepada Wali kota Medan untuk dijadikan sebagai hari jadi Medan dalam bentuk perkampungan, yang kemudian dibawa ke Sidang DPRD Tk.II Medan untuk disahkan. Berdasarkan Sidang DPRD tanggal 10 Januari 1973 ditetapkan bahwa usul tersebut dapat disempurnakan. Sesuai dengan sidang DPRD, Wali kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Medan mengeluarkan Surat Keputusan No.74 tanggal 14 Februari 1973 agar Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan melanjutkan kegiatannya untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Berdasarkan perumusan yang dilakukan oleh Pansus Hari Jadi Kota Medan yang diketuai oleh M.A.Harahap bulan Maret 1975 bahwa tanggal 1 Juli 1590. Secara resmi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tk.II Medan menetapkan tanggal 1 Juli 1590 sebagai Hari Jadi Kota Medan dan mencabut Hari Ulang Tahun Kota Medan yang diperingati tanggal 1 April setiap tahunnya pada waktu sebelumnya.
Di Kota Medan juga menjadi pusat Kesultanan Melayu Deli, yang sebelumnya adalah Kerajaan Aru. Kesultanan Deli adalah sebuah kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli (kini Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Indonesia).
John Anderson, orang Eropa asal Inggris yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Raja Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya menjadi ibu kota Karesidenan Sumatra Timur sekaligus ibu kota Kesultanan Deli. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra Melayu, dan seorang Tionghoa.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing, dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru, dan ulama.
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
Geografi
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatra Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30′ – 3° 43′ Lintang Utara dan 98° 35′ – 98° 44′ Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut.
Batas Wilayah
Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:
Utara | Selat Malaka |
Timur | Kabupaten Deli Serdang |
Selatan | Kabupaten Deli Serdang |
Barat | Kabupaten Deli Serdang |
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam (SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karena secara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai, dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
Sungai
Sedikitnya ada sembilan sungai yang melintasi kota ini:
- Sungai Belawan
- Sungai Badera
- Sungai Sikambing
- Sungai Putih
- Sungai Babura
- Sungai Deli
- Sungai Sulang-Saling
- Sungai Kera
- Sungai Tuntungan
Selain itu, untuk mencegah banjir yang terus melanda beberapa wilayah Medan, pemerintah telah membuat sebuah proyek kanal besar yang lebih dikenal dengan nama Medan Kanal Timur.
Iklim
Berdasarkan klasifikasi iklim Köppen, Medan memiliki iklim hutan hujan tropis dengan musim kemarau yang tidak jelas.[11] Medan memiliki bulan-bulan yang lebih basah dan kering, dengan bulan terkering (Februari) rata-rata mengalami presipitasi sekitar sepertiga dari bulan terbasah (Oktober). Suhu di kota ini rata-rata sekitar 27 derajat Celsius sepanjang tahun. Presipitasi tahunan di Medan sekitar 2200 mm.
CiutkanData iklim Medan, Sumatera Utara, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 37 (99) |
37 (99) |
37 (99) |
39 (102) |
43 (109) |
39 (102) |
38 (100) |
38 (100) |
38 (100) |
37 (99) |
37 (99) |
37 (99) |
43 (109) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29.4 (84.9) |
30.6 (87.1) |
31.1 (88) |
31.6 (88.9) |
32 (90) |
31.7 (89.1) |
31.7 (89.1) |
31.6 (88.9) |
31.1 (88) |
30 (86) |
30 (86) |
29.4 (84.9) |
30.85 (87.58) |
Rata-rata harian °C (°F) | 25.6 (78.1) |
26.1 (79) |
26.7 (80.1) |
27.2 (81) |
27.3 (81.1) |
27.1 (80.8) |
27 (81) |
26.9 (80.4) |
26.6 (79.9) |
26.1 (79) |
26 (79) |
25.8 (78.4) |
26.53 (79.82) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 21.6 (70.9) |
21.7 (71.1) |
22.2 (72) |
23 (73) |
22.8 (73) |
22.6 (72.7) |
22.3 (72.1) |
22.2 (72) |
22.2 (72) |
22.2 (72) |
22.1 (71.8) |
22 (72) |
22.24 (72.05) |
Rekor terendah °C (°F) | 18 (64) |
18 (64) |
18 (64) |
19 (66) |
18 (64) |
17 (63) |
16 (61) |
18 (64) |
19 (66) |
18 (64) |
15 (59) |
17 (63) |
15 (59) |
Presipitasi mm (inci) | 137.2 (5.402) |
91.4 (3.598) |
104.3 (4.106) |
132.1 (5.201) |
175.3 (6.902) |
132.3 (5.209) |
134.6 (5.299) |
177.8 (7) |
210.8 (8.299) |
259.1 (10.201) |
246.5 (9.705) |
228.6 (9) |
2.030 (79,922) |
Rata-rata hari hujan | 15 | 11 | 13 | 16 | 16 | 17 | 17 | 20 | 22 | 24 | 22 | 21 | 214 |
% kelembapan | 89 | 89 | 90 | 90 | 90 | 89 | 90 | 90 | 90 | 90 | 90 | 90 | 89.8 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 155 | 152 | 162 | 122 | 127 | 159 | 156 | 161 | 135 | 108 | 114 | 128 | 1.679 |
Sumber #1: Sistema de Clasificación Bioclimática Mundial[12] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase & WeatherOnline[13][14] |
Pemerintahan
Daftar Wali Kota
Berikut adalah nama-nama Wali Kota Medan dari tanggal 1 Mei 1918
No | Wali Kota | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Wali Kota |
||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Zaman Penjajahan Belanda | ||||||||
1 | Daniël Mackay | 1 Mei 1918 | 30 April 1931 | 1 | — | |||
2 | J.M. Wesselink | 1 Mei 1931 | 30 April 1935 | 2 | ||||
3 | G. Pitlo | 1 Mei 1935 | 30 April 1938 | 3 | ||||
4 | Carl Erich Eberhard Kuntze | 1 Mei 1938 | 14 Februari 1942 | 4 | ||||
Zaman Penjajahan Jepang | ||||||||
1 | Shinichi Hayasaki (早崎 真) | 15 Februari 1942 | 16 Agustus 1945 | 5 | — | |||
Zaman Kemerdekaan | ||||||||
1 | ![]() |
Luat Siregar | 17 Agustus 1945 | 10 November 1945 | 6 | [15] | — | |
2 | ![]() |
M. Yusuf | 10 November 1945 | 31 Oktober 1947 | 7 | |||
3 | ![]() |
Djaidin Purba | 1 November 1947 | 11 Juli 1952 | 8 | |||
4 | ![]() |
A.M. Jalaludin | 12 Juli 1952 | 1 Desember 1954 | 9 | |||
5 | ![]() |
Muda Siregar | 2 Desember 1954 | 2 Juli 1958 | 10 | |||
6 | Madja Purba | 3 Juli 1958 | 27 Februari 1961 | 11 | ||||
7 | ![]() |
Basyrah Lubis | 28 Februari 1961 | 9 Oktober 1964 | 12 | |||
8 | ![]() |
P.R. Telaumbanua | 10 Oktober 1964 | 27 Agustus 1965 | 13 | |||
9 | Aminurrasyid | 28 Agustus 1965 | 26 September 1966 | 14 | ||||
10 | Sjoerkani | 26 September 1966 | 2 Juli 1974 | 15 | ||||
11 | ![]() |
A.M. Saleh Arifin | 3 Juli 1974 | 31 Maret 1980 | 16 | |||
12 | ![]() |
Haji Agus Salim Rangkuti | 1 April 1980 | 31 Maret 1985 | 17 | |||
1 April 1985 | 31 Maret 1990 | 18 | ||||||
13 | ![]() |
Bachtiar Djafar | 1 April 1990 | 31 Maret 1995 | 19 | |||
1 April 1995 | 31 Maret 2000 | 20 | ||||||
14 | ![]() |
Abdillah | 1 April 2000 | 31 Maret 2005 | 21 | Maulana Pohan | ||
1 April 2005 | 20 Agustus 2008 | 22 | Ramli | |||||
— | Afifuddin Lubis (Penjabat) |
20 Agustus 2008 | 22 Juli 2009 | [ket. 1] | — | |||
— | ![]() |
Rahudman Harahap (Penjabat sementara) |
23 Juli 2009 | 15 Februari 2010 | ||||
— | ![]() |
Syamsul Arifin (Penjabat sementara) |
16 Februari 2010 | 25 Juli 2010 | [ket. 2] | |||
15 | ![]() |
Rahudman Harahap | 26 Juli 2010 | 16 Mei 2013 | 23 | [ket. 3] | Dzulmi Eldin | |
— | ![]() |
Dzulmi Eldin | 15 Mei 2013 | 17 Juni 2014 | [ket. 4] | — | ||
16 | 18 Juni 2014 | 26 Juli 2015 | ||||||
— | Syaiful Bahri Lubis (Sebagai Pelaksana Harian) |
27 Juli 2015 | 5 Oktober 2015 | — | [ket. 5] | |||
— | ![]() |
Randiman Tarigan (Penjabat) |
5 Oktober 2015 | 17 Februari 2016 | [18] | |||
(16) | ![]() |
Dzulmi Eldin | 17 Februari 2016 | 16 Oktober 2019 | 24 | [19][ket. 6] | Akhyar Nasution | |
![]() |
Akhyar Nasution (Pelaksana tugas) |
17 Oktober 2019 | Sekarang | — | [19] | — |
Kota Medan saat ini dipimpin oleh Akhyar Nasution sebagai Wali kota yang menggantikan Dzulmi Eldin.[20]
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Medan dalam dua periode terakhir.[21][22]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |
---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | |
![]() |
6 | ▲ 10 |
![]() |
9 | ▲ 10 |
![]() |
7 | ▼ 4 |
![]() |
2 | ▲ 4 |
![]() |
5 | ▲ 7 |
![]() |
5 | ▼ 1 |
![]() |
(baru) 2 | |
![]() |
4 | ▲ 6 |
![]() |
4 | ▼ 2 |
![]() |
5 | ▼ 4 |
![]() |
1 | ▼ 0 |
![]() |
2 | ▼ 0 |
Jumlah Anggota | 50 | ![]() |
Jumlah Partai | 11 | ▼ 10 |
Kecamatan
Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan dengan luas wilayah mencapai 265,00 km² dan jumlah penduduk sekitar 2.478.145 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 9.352 jiwa/km².[23][24]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Medan, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|
12.71.09 | Medan Amplas | 7 | |
12.71.10 | Medan Area | 12 | |
12.71.05 | Medan Barat | 6 | |
12.71.17 | Medan Baru | 6 | |
12.71.08 | Medan Belawan | 6 | |
12.71.06 | Medan Deli | 6 | |
12.71.04 | Medan Denai | 6 | |
12.71.03 | Medan Helvetia | 7 | |
12.71.11 | Medan Johor | 6 | |
12.71.01 | Medan Kota | 12 | |
12.71.13 | Medan Labuhan | 6 | |
12.71.15 | Medan Maimun | 6 | |
12.71.12 | Medan Marelan | 5 | |
12.71.18 | Medan Perjuangan | 9 | |
12.71.19 | Medan Petisah | 7 | |
12.71.16 | Medan Polonia | 5 | |
12.71.02 | Medan Sunggal | 6 | |
12.71.21 | Medan Selayang | 6 | |
12.71.14 | Medan Tembung | 7 | |
12.71.07 | Medan Tuntungan | 9 | |
12.71.20 | Medan Timur | 11 | |
TOTAL | 151 |
Demografi
Populasi historis | ||
---|---|---|
Tahun | Jumlah Pend. |
±% p.a. |
2001 | 1.926.052 | — |
2002 | 1.963.086 | +1.92% |
2003 | 1.993.060 | +1.53% |
2004 | 2.006.014 | +0.65% |
2005 | 2.036.018 | +1.50% |
2007 | 2.083.156 | +1.15% |
2008 | 2.102.105 | +0.91% |
2009 | 2.121.053 | +0.90% |
2010 | 2.109.339 | −0.55% |
2012 | 2.122.804 | +0.32% |
2015 | 2.210.624 | +1.36% |
2018 | 2.264.145 | +0.80% |
Sumber: [2][25][26][27] |
Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa). Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa.[26] Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan.[26] Bersama kawasan metropolitannya (Kota Binjai dan Kabupaten Deli Serdang) penduduk Medan mencapai 4.144.583 jiwa. Dengan demikian Medan merupakan kota dengan jumlah penduduk terbesar di Sumatra dan keempat di Indonesia.
Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.
Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan, dimana tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah sebesar 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun 2004, angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.
Etnis
Kota Medan memiliki beragam etnis dengan mayoritas penduduk beretnis Jawa, Batak, Tionghoa, dan Minangkabau. Adapun etnis aslinya adalah Melayu dan Suku Karo bagian Jahe atau pesisir. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai Kampung Keling, yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.
Secara historis, pada tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni oleh 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409 orang keturunan Eropa, 35.009 orang Indonesia, 8.269 keturunan Tionghoa, dan 139 berasal dari ras Timur lainnya.
Etnis | Tahun 1930 | Tahun 1980 | Tahun 2000 |
---|---|---|---|
Jawa | 24,89% | 29,41% | 33,03% |
Batak | 2,93% | 14,11% | 20,93% |
Tionghoa | 35,63% | 12,80% | 10,65% |
Mandailing | 6,12% | 11,91% | 9,36% |
Minangkabau | 7,29% | 10,93% | 8,6% |
Melayu | 7,06% | 8,57% | 6,59% |
Karo | 0,19% | 3,99% | 4,10% |
Aceh | — | 2,19% | 2,78% |
Sunda | 1,58% | 1,90% | — |
Lain-lain | 14,31% | 4,13% | 3,95% |
Sumber: 1930 dan 1980: Usman Pelly, 1983; 2000: BPS Sumut *Catatan: Data BPS Sumut tidak menyenaraikan “Batak” sebagai suku bangsa, total Simalungun (0,69%), Tapanuli/Toba (19,21%), Pakpak (0,34%), dan Nias (0,69%) adalah 20,93% |
Angka Harapan Hidup penduduk kota Medan pada tahun 2007 adalah 71,4 tahun, sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 adalah 148.100 jiwa.
Agama
Selain multi etnis, kota Medan juga dikenal dengan kota yang beragam agama. Meskipun demikian, warga kota Medan tetap menjaga perdamaian dan kerukunan meskipun berbeda keyakinan. Berdasarkan data sensus Kota Medan tahun 2018 menunjukan bahwa mayoritas penduduk menganut agama Islam 64,35%, kemudian Kristen Protestan 20,99%, Buddha 8,27%, Katolik 5,11%, Hindu 1,04% dan Konghucu 0,06%.[2][28]
Agama utama di Kota Medan berrdasarkan Etnis adalah:
- Islam: terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau, Jawa, Aceh, Arab, Mandailing, Angkola, sebagian suku Karo, Simalungun, Pakpak, dan Tionghoa.
- Kristen (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Nias, dan sebagian suku Angkola dan Tionghoa.
- Hindu: terutama dipeluk oleh suku Tamil (suku India).
- Buddha: terutama dipeluk oleh suku Peranakan.
- Konghucu: terutama dipeluk oleh suku Peranakan.
Kehidupan sosial
Pembukaan Festival Melayu Agung tahun 2012. Suku Melayu merupakan salah satu suku asli di Medan yang pernah mengalami masa keemasan di era Kesultanan Deli. Kesultanan Deli sendiri masih eksis hingga saat ini walaupun sudah tak memiliki kekuasaan politik.
Etnis India berkumpul setelah sembahyang di Kuil Shri Mariamman, Kampung Madras, Kota Medan
Pekerjaan
Sebagai kota terbesar di Pulau Sumatra dan di Selat Malaka, penduduk Medan banyak yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya pengusaha Medan banyak yang menjadi pedagang komoditas perkebunan. Setelah kemerdekaan, sektor perdagangan secara konsisten didominasi oleh etnis Tionghoa dan Minangkabau. Bidang pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-orang Melayu dan Mandailing. Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan pendidikan tinggi, seperti pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau.[29]
Etnis | Pengacara | Dokter | Notaris | Wartawan |
---|---|---|---|---|
Aceh | 2,6% | 3,9% | — | 3,7% |
Batak | 13,2% | 15,9% | 18,5% | 8,5% |
Jawa | 5,3% | 15,9% | 11,1% | 10,4% |
Mandailing | 23,6% | 14,1% | 14,8% | 18,3% |
Minangkabau | 36,8% | 20,6% | 29,7% | 37,7% |
Melayu | 5,3% | 5,9% | 3,7% | 17,7% |
Sunda | — | — | 3,7% | 10,4% |
Tionghoa | — | 14,7% | 7,4% | 1,2% |
Pola Pemukiman
Perluasan kota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-kelompok etnis. Etnis Melayu yang merupakan penduduk asli kota, banyak yang tinggal di pinggiran kota seperti Belawan, Denai, dan Marelan. Etnis Tionghoa dan Minangkabau yang sebagian besar hidup di bidang perdagangan, 75% dari mereka tinggal di sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Pemukiman orang Tionghoa dan Minangkabau sejalan dengan arah pemekaran dan perluasan fasilitas pusat perbelanjaan. Orang Mandailing juga memilih tinggal di pinggiran kota yang lebih nyaman, oleh karena itu terdapat kecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing untuk menjual rumah dan tanah mereka di tengah kota, seperti di Kampung Masjid, Kota Maksum, dan Sungai Mati.[29]
Pendidikan
Pendidikan formal | SD negeri dan swasta | SMP negeri dan swasta | SMA negeri dan swasta | Perguruan tinggi |
---|---|---|---|---|
Jumlah satuan | 827 | 337 | 288 | 72 |
Pariwisata
Ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas Belanda. Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, Menara Air Tirtanadi (yang merupakan ikon kota Medan), Titi Gantung – sebuah jembatan di atas rel kereta api, Kantor Pos, Bank Indonesia, Gedung London Sumatra dan Bangunan tua di daerah Kesawan.
Selain itu, masih ada beberapa bangunan bersejarah, antara lain Istana Maimun, Masjid Raya Medan, Masjid Raya Al Osmani dan juga rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan).
Daerah Kesawan masih menyisakan bangunan-bangunan tua, seperti bangunan PT London Sumatra, dan ruko-ruko tua seperti yang bisa ditemukan di Penang, Malaysia dan Singapura. Ruko-ruko ini, kini telah disulap menjadi sebuah pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya. Saat ini Pemerintah Kota merencanakan Medan sebagai Kota Pusat Perbelanjaan dan Makanan. Diharapkan dengan adanya program ini menambah arus kunjungan dan lama tinggal wisatawan ke kota ini.
Bangunan Tua
- Kantor Balai Kota Lama
- Kantor Pos Medan
- Stasiun Kereta Api Medan
- Menara Bakaran Batu
- Istana Maimun
- Menara Air Tirtanadi
- Rumah Tjong A Fie
- PT PP London Sumatra
- Vihara Gunung Timur
- Vihara Setia Budi / Kwan Te Bio
- Kuil Shri Mariamman
- Masjid Al Osmani
- Majid Raya Al Mashun
- Gereja Immanuel
- Hotel Inna Dharma Deli
- Bank Indonesia
- Gedung B.K.S. P.P.S.
- Gedung Asuransi Jiwasraya
- Kolam Sri Deli
- Pekong Lima Medan Labuhan
- Stasiun Labuan
- Bank Mandiri Cabang Kesawan
- Restoran Tip Top
- Gedung Warenhuis/Gedung AMPI
- Titi Gantung
- RS. Tembakau Deli
- RS. dr. Pirngadi
- RS. Santa Elisabeth
- Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
- Masjid Lama Gg. Bengkok
Hotel
- Grand Angkasa International Hotel
- Danau Toba International Hotel
- Hotel JW Marriott
- Grand Aston City Hall
- Grand Swissbell Hotel
- The Aryaduta Hotel
- Hotel Citi International
- Santika Premiere Dyandra Hotel
- Inna Dharma Deli Hotel
- Hotel Deli River
- Garuda Plaza Hotel
- Alpha Inn
- Grand Delta Hotel
- Hotel Grand Antares Indonesia
- Asean International Hotel
- Novotel Soechi International Hotel
- Hotel Tiara Medan
- Hotel Haji Amir, Jl Letda Sujono
- Hotel Candi
- Borobudur Asri Hotel
- Garuda Plaza Hotel
- Semarak International Hotel
- Hotel Medan Ville
- Gandhi inn
Tempat Ibadah
Klenteng Vihara Gunung Timur.
- Masjid Al Osmani Medan Labuhan
- Majid Raya Al Mashun
- Masjid Agung Sumatera Utara Medan
- Masjid Lama Gg. Bengkok
- Masjid Amaliyah Panglima Denai Amplas
- Masjid Al-Musabbihin TASBI Blok C
- Masjid Al-Huda, Jl Perjuangan Tj. Rejo
- Masjid Nurul Hidayah, Jl. Young Panah Hijau Ling. IV, Labuhan Deli, Medan Marelan
- Masjid Al Amin
- Masjid Nurul Iman Komplek MTsN 3 Medan Perumnas Helvetia
- Masjid Al Abrar TitiPapan
- Masjid Jami’ Al Hidayah Paya Pasir Marelan
- Masjid Al Ikhlas Simp. Kantor
- Masjid Taqwa Muhammadiyah Jl. Mustafa Medan
- Masjid Al- Mussanif, Cemara Medan
- Masjid Amal Silahturrahim, Komplek Asia Mega Mas Medan
- Masjid Baitul Amal Martubung
- Masjid Al Iman Marelan Pasar II
- Masjid Jami’ Al Qanitin Sei Sikambing
- Masjid Mubarak, Jl. Pasar III No. 1, Medan Timur
- Gereja Methodist Indonesia Jemaat Gloria Berbahasa Tionghoa Medan Jl. P. Merak Jingga
- Gereja HKBP
- Gereja GBKP
- Gereja GKPS
- Gereja GKPPD
- Gereja GKPA
- Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI)
- Gereja Bethel Indonesia (GBI)
- Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB)
- Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII)
- Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB)
- Gereja Mawar Sharon
- Gereja Tuhan
- Balai Kerajaan Saksi-saksi Yehuwa
- Graha Bunda Maria Annai Velangkanni
- Katedral Roma Katholik
- Pura Agung Raksa Buana, Polonia
- Kuil Shri Mariamman
- Kuil shri muniswaren
- Kuil Shri Mahasinggama Kaliamman Polonia
- Maha Vihara Maitreya, Cemara Asri
- Vihara Sakyamuni, Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC), Cemara Asri
- Vihara Mahasampatti, Jl. Pajang No. 3-5-7-9-11 Medan
- Vihara Borobudur
- Pubbārāma Buddhist Centre Kota Bangun
- Vihara Dharma Wijaya, Jl. Wahidin Medan
- Vihara Metta Jaya
- Vihara Dharma Shanti
- Vihara Maha Aurasala
- Vihara Buddha Ramsi
- Wihara Mahavira Graha – Maha Karuna Buddhist Centre (MKBC)
- Vihāra Dhammadāyāda, Jl. Karantina No. 35 Medan
- Vihāra Buddharatana, CBD Polonia Medan
- Vihara Vimalakirti (Nichiren Shoshu Indonesia), Jl. Madong Lubis Medan
- Vihara Chikung, Jl. Rahayu No. 94 Medan
- Vihara Roda Mas
- Kelenteng Vihara Gunung Timur
- Vihara Setia Budi / Kwan Te Bio
- Labhiko Buddhist Centre
- Cetiya Atmavichara
- Vihara Candi Buddha
- Buddhist Meditation Centre, Komplek Asia Mega Mas Medan
- Yayasan Buddha Tzu Chi Medan
Wisata kuliner
- Merdeka Walk, pusat jajanan 24 jam yang terletak di Lapangan Merdeka Medan dan tepat berada di seberang Balai Kota Lama Medan.
- Ramadhan Fair, khusus dibuka pada saat bulan Ramadhan terletak bersebelahan dengan Masjid Raya Medan.
- Kuliner Pagaruyung, masakan India dan Indonesia di daerah “Kampung Keling” (“Kampung Madras”).
- Asia Mega Mas Food Court Centre (唐 人 街), Terletak di Kompleks Asia Mega Mas Medan.
- Pasar Merah Square, terletak di Jalan H.M. Jhoni, berdekatan dengan Kampus ITM dan UMSU.
- Amaliun Food Court, terletak di Jalan Amaliun, dekat dengan Yuki Simpang Raya.
- Medan Night Market by Fun Taste Street, terletak di Jalan Adam Malik Medan.
- Jalan Dr. Mansyur (Kampus USU), pilihan berbagai cafe yang menawarkan beragam hidangan.
- Jalan Semarang, masakan Tionghoa pada malam hari.
- Jalan Sumatera, terletak di Pandau Hulu I Kecamatan Medan Kota.
- Restoran Tip Top, Restoran yang dibangun pada zaman kolonial Belanda, terletak di Kesawan.
- Imlek Fair, khusus diadakan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek setahun sekali.
Transportasi
Darat
Terminal yang melayani warga Medan:
- Terminal Sambu
- Terminal Pinang Baris
- Terminal Amplas
Keunikan Medan terletak pada becak bermotornya (becak mesin/ becak motor) yang dapat ditemukan hampir di seluruh Medan. Berbeda dengan becak biasa (becak dayung), becak motor dapat membawa penumpangnya ke mana pun di dalam kota. Selain becak, dalam kota juga tersedia angkutan umum berbentuk minibus (angkot/oplet) dan taksi. Pengemudi becak berada di samping becak, bukan di belakang becak seperti halnya di Jawa, yang memudahkan becak Medan untuk melalui jalan yang berliku-liku dan memungkinkan untuk diproduksi dengan harga yang minimal, karena hanya diperlukan sedikit modifikasi saja agar sepeda atau sepeda motor biasa dapat digunakan sebagai penggerak becak. Desain ini mengambil desain dari sepeda motor gandengan perang Jerman di Perang Dunia II.
Sebutan paling khas untuk angkutan umum adalah Sudako. Sudako pada awalnya menggunakan minibus Daihatsu S38 dengan mesin 2 tak kapasitas 500cc. Bentuknya merupakan modifikasi dari mobil pick up. Pada bagian belakangnya diletakkan dua buah kursi panjang sehingga penumpang duduk saling berhadapan dan sangat dekat sehingga bersinggungan lutut dengan penumpang di depannya.
Trayek pertama kali sudako adalah “Lin 01”, (Lin sama dengan trayek) yang menghubungkan antara daerah Pasar Merah (Jl. HM. Joni), Jl. Amaliun dan terminal Sambu, yang merupakan terminal pusat pertama angkutan penumpang ukuran kecil dan sedang. Saat ini “Daihatsu S38 500 cc” sudah tidak digunakan lagi karena faktor usia, dan berganti dengan mobil-mobil baru seperti Toyota Kijang, Isuzu Panther, Daihatsu Zebra, dan Daihatsu Espass.
Selain itu, masih ada lagi angkutan lainnya yaitu bemo, yang berasal dari India. Beroda tiga dan cukup kuat menanjak dengan membawa 11 penumpang. Bemo kemudian digantikan oleh bajaj yang juga berasal dari India, yang di Medan dikenal dengan nama “toyoko”.
Kereta api menghubungkan Medan dengan Tanjungpura di sebelah barat laut, Belawan di sebelah utara, dan Binjai-Tebing Tinggi–Pematang Siantar dan Tebing Tinggi–Kisaran–Tanjungbalai-Rantau Prapat di tenggara. Jalan Tol Belmera menghubungkan Medan dengan Belawan dan Tanjung Morawa. Jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi dan Medan-Binjai juga sedang direncanakan pembangunannya.
Pada akhir tahun 2015, sistem Bus Rapid Transit Trans Mebidang telah beroperasi di kota Medan, kota Binjai, dan kabupaten Deli Serdang. Pada November dalam tahun yang sama, transportasi dalam jaringan berbasis aplikasi mulai masuk dan beroperasi di Kota Medan, yang diawali dengan ojek sepeda motor, dan diikuti kendaraan roda empat. Hal ini sempat mendapat berbagai protes dan pertentangan dari sejumlah pihak, termasuk pelaku moda angkutan transportasi yang telah ada sebelumnya.
Laut
Pelabuhan Belawan terletak di bagian utara kota. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan Indonesia tersibuk di luar pulau Jawa. Layanan kapal feri menghubungkan Belawan dengan Penang di Malaysia.
Udara
Bandar Udara Internasional Kuala Namu di Kuala Namu, Beringin, Beringin, Deli Serdang yang menghubungkan Medan dan sekitarnya dengan kota-kota seperti Bandung, Palembang, Jakarta, Surabaya serta Kuala Lumpur, dan Georgetown di Malaysia dan Singapura.
Media massa
Radio
Kota Medan juga memiliki beberapa terdiri dari 48-stasiun radio seperti:
Frekuensi | Signal | Nama | Stasiun |
---|---|---|---|
801-KHz | AM | Radio Programma-1 | Radio Republik Indonesia |
810-KHz | Radio Programma 2 | ||
830-KHz | Radio Programma 3 | ||
855-KHz | Radio Programma 4 | ||
900-KHz | Radio Bethany | Bethany | |
1127-KHz | RPDT2 Kotamadya Medan | RPDT2 | |
88.0-MHz | FM | Radio La Femme | Radio KISS Network |
88.4-MHz | Radio Swara Rakyat | ||
88.4-MHz | Radio Satya Bhakti | Poldasu | |
88.8-MHz | Radio Programma 3 | Radio Republik Indonesia | |
89.2-MHz | Radio Pasopati Perkasa | ||
89.6-MHz | Radio Visi | Kardopa | |
90.4-MHz | Radio Teladan | ||
90.8-MHz | Radio Mix | Radio KISS Network | |
91.6-MHz | Radio UMSU | UMSU | |
92.4-MHz | Radio Programma 2 | Radio Republik Indonesia | |
92.8-MHz | Radio Lite | Radio KISS Network | |
93.2-MHz | Radio Elshinta News and Talk Medan | Radio Elshinta News and Talk | |
93.7-MHz | Radio Metro Medan | ||
94.3-MHz | Radio Programma 1 | Radio Republik Indonesia | |
94.7-MHz | Radio Suara Medan | ||
95.1-MHz | Radio MNC Trijaya Medan | Radio MNC Trijaya | |
95.5-MHz | Radio Citra Buana | ||
95.9-MHz | City FM | City Media Group | |
96.3-MHz | Medan FM | City Media Group | |
96.7-MHz | Radio Dangdut Medan | RDI | |
97.1-MHz | Radio Sikamoni | ||
97.5-MHz | Radio Prambors Medan | Radio Prambors | |
97.8-MHz | V-Radio | ||
98.3-MHz | I-Radio Medan | I-Radio | |
99.1-MHz | Radio Moze | ||
99.5-MHz | Radio Mutiara | ||
99.9-MHz | Radio Istana | ||
100.2-MHz | Radio Yaska | Radio KISS Network | |
101.0-MHz | Radio Joy | ||
101.4-MHz | Radio Roris | ||
101.8-MHz | Radio Smart Medan | Radio Smart | |
102.2-MHz | Radio Bonsita | ||
102.6-MHz | Radio Star News | Radio KISS Network | |
103.0-MHz | Radio Best | ||
103.4-MHz | Radio Symphony | ||
103.8-MHz | Radio A | ||
104.2-MHz | Radio Maria | ||
105.0-MHz | Radio KISS | Radio KISS Network | |
105.8-MHz | Delta FM Medan | Delta FM | |
106.2-MHz | Radio Kardopa | Kardopa Group | |
106.6-MHz | Radio Sonya | Radio KISS Network | |
107.3-MHz | Radio Lips | ISX |
Televisi
Kota Medan juga memiliki beberapa terdiri dari 18-stasiun televisi (13-siaran nasional dan 3-siaran lokal) untuk televisi analog dan 12-stasiun televisi (10-siaran nasional dan 2-siaran lokal) untuk televisi digital seperti:
Kanal | Signal | Frekuensi | Nama | Jaringan | Nama Perusahaan | Pemilik | Status | Negara |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
23 (PAL) | 487.250-MHz | UHF | Indosiar | PT Indosiar Visual Mandiri | Surya Citra Media | Nasional | ![]() |
|
25 (PAL) | 503.250-MHz | MNCTV | PT Media Nusantara Citra Televisi | Media Nusantara Citra | ||||
27 (PAL) | 519.250-MHz | Trans TV | PT Televisi Transformasi Indonesia | Trans Media | ||||
28 (DVB-T2/MPEG-4) | 530.05 MHz | TVRI Nasional (28.1) TVRI Kanal 3 (28.2) TVRI Sport HD (28.3) TVRI Sumatera Utara (28.4) Inspira TV (28.5) Nusantara TV (28.6) Metro TV HD (36.7) |
Lembaga Penyiaran Publik TVRI PT Hasan Al Basri Al Attas PT Nusantara Media Mandiri |
Pemerintah Indonesia NT Corp |
Nasional (28.1-28.3) Lokal (28.4) Nasional (28.5) Lokal (28.6) |
|||
29 (PAL) | 535.250-MHz | ANTV | PT Cakrawala Andalas Televisi | Visi Media Asia | Nasional | |||
30 (DVB-T2/MPEG-4) | 530.05 MHz | Trans7 Digital (30.1) Trans TV Digital (30.2) CNN Indonesia HD (30.3) CNBC Indonesia HD (30.4) Kompas TV (30.5) |
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh PT Televisi Transformasi Indonesia PT Trans News Corpora PT Trans Business Corpora PT Cipta Megaswara Televisi |
Trans Media KG Media |
||||
31 (PAL) | 551.250-MHz | GTV | PT Global Informasi Bermutu | Media Nusantara Citra | ||||
33 (PAL) | 567.250-MHz | RCTI | PT Rajawali Citra Televisi Indonesia | Media Nusantara Citra | ||||
35 (PAL) | 583.250-MHz | SCTV | PT Surya Citra Televisi | Surya Citra Media | ||||
36 (DVB-T2/MPEG-4) | 594.05 MHz | Magna Channel HD (36.1) | PT Mitra Media Digital | Media Group | ||||
37 (PAL) | 599.250-MHz | tvOne | PT Lativi Media Karya | Visi Media Asia | ||||
39 (PAL) | 615.250-MHz | Metro TV | PT Media Televisi Indonesia | Media Group | ||||
41 (PAL) | 631.250-MHz | Trans7 | PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh | Trans Media | ||||
43 (PAL) | 647.250-MHz | NET. | PT Net Mediatama Televisi | Net Visi Media | ||||
45 (PAL) | 663.250-MHz | iNews | PT Deli Media Televisi | Media Nusantara Citra | ||||
47 (PAL) | 679.250-MHz | TVRI Nasional | TVRI | Lembaga Penyiaran Publik TVRI | Pemerintah Indonesia | |||
TVRI Sumatera Utara | Pemeritah Sumatra Utara | Lokal | ||||||
49 (PAL) | 695.250-MHz | DAAI TV | PT Daya Angkasa Andalas Indah Televisi | Tzu Chi Media | Berjaringan | |||
53 (PAL) | 727.250-MHz | RTV | PT Cahaya Nusantara Perkasa Televisi | Rajawali Corpora | Nasional | |||
55 (PAL) | 737.250-MHz | MYTV | PT Banten Media Global Televisi | Mayapada Group | Berjaringan | |||
59 (PAL) | 775.250-MHz | Kompas TV | PT Cipta Megaswara Televisi | KG Media | Nasional |
Surat kabar
Kota Medan juga memiliki beberapa terdiri dari 22-surat kabar seperti:
Nasional
- The Jakarta Post
- Koran SINDO
- Media Indonesia
- Kompas
- Suara Pembaruan
- Sinar Harapan
- Republika
- Koran Tempo
- Koran Jakarta
- Investor Daily
- Media Indonesia
- Bisnis Indonesia
- Kompas Gramedia
Lokal
Pusat perbelanjaan
Plaza dan Mall
- Deli Park Mall Podomoro City, terletak di Medan Barat.
- Centre Point Medan, terletak di Medan Timur.
- Sun Plaza, terletak di Medan Polonia.
- Plaza Medan Fair, terletak di Medan Petisah.
- Manhattan Times Square, terletak di Medan Sunggal.
- Cambridge City Square, terletak di Medan Petisah.
- Lippo Plaza Medan, terletak di Medan Petisah.
- Medan Mall, terletak di kelurahan Pusat Pasar Medan Kota.
- Thamrin Plaza, terletak di Medan Area.
- Ring Road City Walks, terletak di Medan Selayang.
- Medan Focal Point Mall, terletak di Medan Selayang.
- YangLim Plaza, terletak di Medan Area.
- Yuki Simpang Raya, terletak di Medan Kota.
- Olympia Plaza, terletak di Medan Kota (sudah ditutup)
Olahraga
Beberapa klub olahraga yang terdapat di Medan antara lain klub sepak bola: PSMS Medan, Medan Jaya, Medan Chiefs, Bintang PSMS Medan dan Medan United; dan klub basket: Angsapura Sania. Gelanggang olahraga yang terdapat di Medan antara lain Stadion Teladan, Stadion Kebun Bunga, dan GOR Angsapura. Sedangkan lapangan berolahraga adalah Lapangan Merdeka, Lapangan Persit Chandra Kirana (Jalan Gaperta), dan Lapangan Benteng.
Pekan Olahraga Kota Medan
Sejak tahun 2009, KONI Kota Medan dan pemerintah Kota Medan mengadakan Pekan Olahraga Kota (Porkot). Pembukaan dan penutupan Porkot dilaksanakan di Stadion Teladan.[31][32]
Porkot 2009 dilaksanakan tanggal 11-18 Agustus 2009 mempertandingkan 30 cabang olahraga.[31] Kecamatan Medan Helvetia menjuarai Porkot ini.[33][34]
Porkot 2010 dilaksanakan tanggal 11-18 Desember 2010 mempertandingkan 32 cabang olahraga.[35][36] Kecamatan Medan kota menjuarai porkot ini.[33]
Porkot 2011 dilaksanakan tanggal 15-22 Oktober 2011 mempertandingkan 33 cabang olahraga.[32] Kecamatan Medan Kota menjuarai Porkot ini dengan kecamatan Medan Helvetia berada di peringkat kedua dan kecamatan Medan Denai berada di peringkat ketiga.[37][38][39]
Konsulat Jendral
Berikut adalah negara-negara yang memiliki perwakilan konsulat jenderal di Medan:
Amerika Serikat
Australia
Belanda
Belgia
Britania Raya
Tiongkok
Denmark
India
Jepang
Jerman
Malaysia
Norwegia
Pakistan
Rusia
Singapura
Sri Lanka
Swedia
Thailand
Turki
Kota Kembar
Georgetown, Pulau Penang, Malaysia (10 Oktober 1984)
Ichikawa, Chiba, Jepang (4 November 1989)
Gwangju, Jeolla Selatan, Korea Selatan (24 September 1997)
Chengdu, Sichuan, Republik Rakyat Tiongkok (17 Desember 2002)
Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat (30 Oktober 2014)
Tokoh dari Kota Medan
Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Sultan Deli IX (1873–1924).
Tokoh-tokoh yang berasal dari Medan:
- Tjong A Fie, Kapitan dan dermawan Tionghoa pada zaman Hindia Belanda
- Peter Alma, seniman Belanda
- Chairil Anwar, penyair Indonesia
- Jan Gualtherus van Breda Kolff, pemain sepak bola Belanda
- Tom Degenaars, insinyur dan rohaniwan Belanda
- Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Sultan Deli IX
- Burhanuddin Harahap, Perdana Menteri Indonesia ke-9
- Kees Hoving, perenang Belanda
- Cees Korvinus, politikus dan advokat Belanda
- Bernardus Cornelis Johannes Lievegoed, dokter dan pengarang Belanda
- Djaga Sembiring Depari, komponis
- John Juanda, pemain poker Amerika Serikat
- Amir Sjarifuddin, Perdana Menteri Indonesia ke-2
- Soegiarto, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia di Kabinet Indonesia Bersatu sebelum Perombakan II
- Babs van Wely, ilustrator Belanda
- Gurnam Singh, atlet pelari
- Ruhut Sitompul, pengacara dan politikus Indonesia
- Joko Anwar, sutradara Indonesia
- Lindswell Kwok, atlet wushu
- Hembing Wijayakusuma, pakar pengobatan tradisional dan akupuntur
- Alexander Tedja, pengusaha
- Sofyan Tan, dokter, guru, kepala sekolah, tokoh masyarakat, politikus, anggota DPR RI
- Kimmy Jayanti, model, aktris
- Jenny Chang, model, aktris
- Nelson Tansu, akademisi, peneliti nanoteknologi dan optoelektronika serta riset fisika terapan dan teknologi dari semikonduktor nanostruktur, fotonika
- Rudy Handoko Tanin, peraih medali emas dalam Olimpiade Fisika Internasional 2008, Olimpiade Fisika Asia 2007, Olimpiade Fisika Asia 2008
- Kelvin Anggara, peraih medali emas pertama bagi Indonesia dalam Olimpiade Kimia Internasional 2008
- Alvin Adam, presenter, pembawa acara, pembawa berita, aktor
- Bernard Willem Jan Verweij, pemain sepak bola Belanda
- Rinni Wulandari, penyanyi pemenang Indonesian Idol (musim keempat)
- Indah Nevertari, penyanyi pemenang Rising Star Indonesia (musim pertama)
- Ihsan Tarore, penyanyi pemenang Indonesian Idol (musim ketiga)
- Lyodra Ginting, penyanyi pemenang Indonesian Idol (musim kesepuluh)
- Maria Simorangkir, penyanyi pemenang Indonesian Idol (musim kesembilan)
- Gretha Martini, penyanyi
- Aisyah Maharani, pemenang Miss Celebrity Indonesia 2010
- Syarifah Reihan Afridila Al Habsyi, pemenang Miss Celebrity Indonesia 2014
- Mawar Eva De Jongh, pemenang Miss Celebrity Indonesia 2015
- Vionita Veronika Sihombing, penyanyi pemenang The Voice Indonesia (musim keempat)
- Johannes Tinambunan, penyanyi pemenang Indonesian Idol Junior (musim pertama)
- Very Affandi, penyanyi pemenang Akademi Fantasi Indosiar Musim I
Lihat Pula
- Daftar Daerah Tingkat II
- Kesawan, Medan
- Objek wisata di Kota Medan
- Daftar sekolah menengah atas swasta di Sumatra Utara
- Daftar perguruan tinggi swasta di Sumatra Utara
Sumber
Catatan
Keterangan
- ^ Afifuddin menggantikan Abdillah yang diberhentikan sementara karena tengah menjalani proses persidangan sebagai terdakwa kasus korupsi penyelewengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan pengadaan mobil pemadam kebakaran di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi[16]
- ^ Pejabat sementara, merangkap jabatan utamanya sebagai Gubernur Sumatra Utara
- ^ Diberhentikan karena terlibat Kasus Korupsi
- ^ Pelaksana tugas Wali kota, menggantikan Rahudman Harahap yang diberhentikan
- ^ Sebagai Pelaksana Harian (Plh) Wali kota Medan[17]
- ^ Pelaksana tugas Wali kota, menggantikan Dzulmi Eldin yang ditahan KPK
Referensi
- ^ “Pemko Medan – Lambang Kota Medan”. Diakses tanggal 2010-05-28.
- ^ a b c d “Kota Medan Dalam Angka 2019“. BPS Medan. 2019-08-16. Diakses tanggal 20 Februari 2020.
- ^ “Pemetaan Penduduk Berdasarkan Suku di Kota Medan”. Diakses tanggal 5 Juni 2020.
- ^ “Perpres No. 10 Tahun 2013”. 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
- ^ “Indonesians torch US flag in protest in country’s third-largest city”. Fox News. 18 September 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Agustus 2016. Diakses tanggal 12 September 2016.
- ^ Otto, Ben (5 Januari 2014). “Indonesian Volcano Erupts 77 Times in 24 Hours”. The Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2016. ((Perlu berlangganan (help)).
- ^ Gunawan, Apriadi (1 April 2014). “Medan offers historical and religious tourist sites”. The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Maret 2016. Diakses tanggal 12 September 2016.
- ^ https://www.bappenas.go.id/files/2713/5227/9312/bag-z-74-75-cek__20090130070903__25.doc
- ^ Geografi. Grasindo. ISBN 978-979-759-619-4.
- ^ a b “Sejarah Kota Medan Sejarah Multi Kebudayaan”. Diakses tanggal 25 Agustus2018.
- ^ “Medan, Indonesia Köppen Climate Classification (Weatherbase)”. Weatherbase. Diakses tanggal 4 Juli 2015.
- ^ “INDONESIA – Polonia”. Centro de Investigaciones Fitosociológicas. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ “Medan, Indonesia”. Weatherbase. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ “Total Hours of Sunshine, Medan, Indonesia”. WeatherOnline. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
- ^ “Wali Kota Medan Sepangjang Masa”. Tim ICT Dinas Kominfo Kota Medan. Diakses tanggal 7 Maret 2015.
- ^ “Afifuddin Lubis Dilantik Sebagai Penjabat Wali Kota Medan”. Kompas.com. 20 Agustus 2008. Diakses tanggal 10 Januari 2018.
- ^ “Sekretaris Daerah Kota Medan Syaiful Bahri Lubis resmi menjabat pelaksana harian (Plh) Walikota Medan”. Berita Pemko Medan. 28 Juli 2015. Diakses tanggal 10 Januari 2018.
- ^ “Randiman Tarigan Resmi Dilantik Jadi Pj Walikota Medan”. Sipayo. 5 Oktober 2015. Diakses tanggal 10 Januari 2018.
- ^ a b detikcom, Tim. “Wali Kota Medan Ditahan KPK, Wakilnya Akhyar Nasution Jadi Plt”. detiknews. Diakses tanggal 2019-10-17.
- ^ Harruma, Issha; Hermawan, Bayu (23 Januari 2016). “KPU: Pasangan Eldin-Akhyar Wali Kota dan Wawali Kota Medan Terpilih”. Republika. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 September 2016. Diakses tanggal 12 September 2016.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Medan 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Medan 2019-2024
- ^ “Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ “Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ “BPS Kota Medan – Jumlah Penduduk & Kepadatan Penduduk Kota Medan tahun 2009”. Diakses tanggal 2010-07-05.
- ^ a b c “Penduduk Sumut paling padat di Medan”. 2010-08-17. Diakses tanggal 2010-08-25.
- ^ “Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012”. BPS Sumut. 2012. Diakses tanggal 2014-01-11.
- ^ “Kota Medan Dalam Angka 2016”
- ^ a b (Indonesia) “Orang Melayu di Kota Medan”. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Juli 2011.
- ^ “IDI, Peradin, Ikatan Notaris Cabang Medan, PWI, 1980”.
- ^ a b “Portal Berita Orang Sumut | Portalnya Orang Sumut”. ANTARA Sumut. 2009-08-12. Diakses tanggal 2011-10-30.
- ^ a b Lukmanul Hakim (2011-10-22). “Selamat Datang di Situs Resmi Koni Medan”. Koni-medan.org. Diakses tanggal 2011-10-30.
- ^ a b Freddie Chandra S.Kom. “Medan Kota Juara Umum Porkot 2010 – Harian Medan Bisnis”. Medanbisnisdaily.com. Diakses tanggal 2011-10-30.
- ^ “Helvetia Juara Umum | Arsip Harian Sumut Pos | 7078”. Hariansumutpos.com. 2009-08-19. Diakses tanggal 2011-10-30.
- ^ Freddie Chandra S.Kom. kota_buka_porkot_medan_2010_hari_ini/ “Wali kota Buka Porkot Medan 2010 Hari Ini – Harian Medan Bisnis” Periksa nilai
|url=
(bantuan). Medanbisnisdaily.com. Diakses tanggal 2011-10-30. - ^ “Wali Kota Dukung Gelaran Porkot 2010 | Arsip Harian Sumut Pos | 66695”. Hariansumutpos.com. 2010-11-20. Diakses tanggal 2011-10-30.
- ^ “Medan Kota Tetap Juara Porkot Medan 2011”. KONI Medan. 2011-10-26. Diakses tanggal 2011-10-30.
- ^ Lukmanul Hakim (2011-10-22). “Selamat Datang di Situs Resmi Koni Medan”. Koni-medan.org. Diakses tanggal 2011-10-30.
- ^ Freddie Chandra S.Kom. “Medan Kota Pertahankan Gelar Juara Umum Porkot – Harian Analisa”. Analisisdaily.com. Diakses tanggal 2011-10-30.
Daftar Pustaka
- (Indonesia) Suti, Bayo Medan Menuju Kota Metropolitan (Yayasan Potensi Pengembangan Daerah, Medan, 1979)
Pranala luar
![]() |
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Medan. |
![]() |
Wikivoyage memiliki panduan wisata Medan. |
![]() |
Wikibuku memiliki buku bertajuk |
- Situs resmi Pemerintah Kota Medan (Indonesia)
![]() |
Selat Malaka | ![]() |
||
Kabupaten Deli Serdang | ![]() |
Kabupaten Deli Serdang | ||
![]() ![]() |
||||
![]() |
||||
Kabupaten Deli Serdang |
Kota-kota besar di Indonesia | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||||
1 | Jakarta | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 10.647.383 | ![]() Kota Medan |
7 | Palembang | Sumatra Selatan | 1.581.651 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 2.917.688 | 8 | Bandar Lampung | Lampung | 1.179.627 | |||
3 | Medan | Sumatra Utara | 2.499.838 | 9 | Batam | Kepulauan Riau | 1.071.231 | |||
4 | Bandung | Jawa Barat | 2.440.717 | 10 | Pekanbaru | Riau | 910.661 | |||
5 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.671.001 | 11 | Padang | Sumatra Barat | 898.237 | |||
6 | Semarang | Jawa Tengah | 1.667.131 | 12 | Malang | Jawa Timur | 847.391 | |||
Sumber: Kemendagri 2018 (tidak termasuk kota satelit) |
DPRD Medan Gelar Paripurna, Habiburrahman Sampaikan Hasil Kinerja Pansus Inovasi Daerah
MEDAN, teritorial24.com – DPRD Medan gelar paripurna laporan kinerja Panitia khusus (Pansus) Pembahasan Rancangan Peraturan […]
Robi Barus Minta Kepling Ikuti Instruksi Walikota Medan Dalam Pemberantasan Maraknya Narkoba
MEDAN, teritorial24.com – Ketua Komisi I DPRD Medan, Robi Barus SE M.AP, meminta seluruh Kepala […]
Medan Krisis Air Bersih, Mulia Syahputra Minta Pemko Medan Sikapi Keluhan Warga Medan
MEDAN, teritorial24.com – Anggota DPRD Medan Mulia Syahputra Nasution (Gerindra) minta Pemko Medan seriusi penanganan […]
Anggota DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak, PUD Pasar dan Pedagang Gelar Diskusi Agar Pasar Ramai Dikunjungi
MEDAN, teritorial24.com – Menggeliatkan kunjungan masyarakat ke pasar, tentunya dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Karena […]
Kunker Komisi I DPR RI ke Medan, Jadi Motivasi Pemko Medan Dalam Mengawal Pemilu Yang Terpusat dan Terintegrasi
MEDAN, teritorial24.com – Komisi I DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik ke Kota Medan, […]
Gubernur Edy Rahmayadi Lepas Keberangkatan 359 Jemaah Calon Haji Kloter I Asal Madina
MEDAN, teritorial24.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melepas keberangkatan jemaah calon haji Sumut […]
2.001 Kepling Ikuti Pembinaan Mental Disiplin dan Etos Kerja, Bobby Nasution Terima Usulan dan Minta Kepling Wujudkan Program Prioritas Serta Tingkatkan PAD
MEDAN, teritorial24.com – Sebanyak 2.001 Kepala Lingkungan (Kepling) Se – Kota Medan mengikuti Pembinaan Mental, […]
Pembangunan Islamic Center Medan Resmi Dimulai
MEDAN, teritorial24.com – Komandan Kodim 0201/Medan Kolonel Inf. Ferry Muzawwad S.I.P., M.Si., mendampingi Wali Kota […]
Nawal Lubis Buka Yapmode Fashion Festival 2023, Ingatkan Desainer Tidak Melupakan Wastra Sumut
MEDAN, teritorial24.com – Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis resmi membuka […]
Stadion Kebun Bunga Akan Dilengkapi GOR Mini, Lapangan Voli & Panjat Tebing
MEDAN, teritorial24.com – Geliat perubahan wajah ibukota Provinsi Sumatera Utara terus terlihat di bawah kepemimpinan […]
Progres Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kota Lama Kesawan Medan Telah Capai 54,830 Persen
MEDAN, teritorial24.com – Pengerjaan Revitalisasi Kota Lama Kesawan Kota Medan terus dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum […]
Sebulan, 4.000 Meter Drainase di Medan Utara Tuntas Dinormalisasi
MEDAN, teritorialPemko Medan terus bergerak melaksanakan program prioritas pembenahan infrastruktur di seluruh wilayah kecamatan, termasuk […]
Apresiasi Kader PKK, Iriana Jokowi: PKK Ini Kerjanya Melebihi Pegawai Negeri
MEDAN, teritorial24.com – Menghadiri puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke-51 […]
Ikut Meramaikan Gelar Melayu Serumpun, Pelaku UMKM Kuliner mengaku Beromzet Rp 2,5 Juta Di Hari Pertama
MEDAN, teritorial24.com – Gelar Melayu Serumpun ke – VI resmi dibuka oleh Wakil Menteri Pariwisata […]
Baru Pertama Kalinya Datang Ke Medan, Wisatawan Lokal Kota Makassar dan Kota Sampit Tertarik Dengan Gelar Melayu Serumpun
MEDAN, teritorial24.com – Semarak dan Meriah, itulah kesan yang tergambar pada perhelatan Gelar Melayu Serumpun […]
Pemukulan Gendang Tanda Dibukanya Event Gelar Melayu Serumpun 2023
MEDAN, teritorial24.com – Pemukulan gendang oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia […]
Medan Bagian Utara Penghasil Uang Terbanyak Bagi Kota Medan
MEDAN, teritorial24.com – Pendapatan terbesar Kota Medan diperoleh dari pajak dan retribusi. Sebab, ibu kota […]
Dihadiri Ibu Negara, Bobby Nasution Buka Gemes 2023, Medan Tidak Bisa Lepas Unsur Melayu
MEDAN, teritorial24.com – Bukan hanya bangunan, ilmu, sejarah dan pelajaran yang ditinggalkan Sultan Deli menjadi […]
Atalia Praratya dan Gusti Kanjeng Bendara Terkesan dengan Medan
MEDAN, teritorial24.com – Para pengurus Dekranasda provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia mengaku terkesan dengan Kota Medan […]
Terima Kasih Medan Dipercaya Tuan Rumah Peringatan HUT Dekranas, Bobby Nasution: Semoga Pengrajin & UMKM Makin Berkembang
MEDAN, teritorial24.com – Ucapan terima kasih disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution karena Kota Medan […]
HUT Dekranas ke-43 Bawa Keuntungan Bagi Pelaku UMKM di Kota Medan
MEDAN, teritorial24.com – Perayaan Hut Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-43 yang berlangsung di kota Medan […]
Berlangsung Meriah, Expo Hut Dekranas ke-43 Mendapat Apresiasi Dari Ketua Dekranasda Kab/ Kota di Indonesia
MEDAN, teritorial24.com – Sebagai rangkaian dari Hut Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-43 yang berlangsung di […]
Dinilai Berhasil Dalam Penerapan Penggunaan KKPD, Pemko Banjarmasin Belajar ke Pemko Medan
MEDAN, teritorial24.com – Sebagai Pemerintah Daerah pertama di Indonesia yang menerapkan penggunaan Kartu Kredit Pemerintah […]
Tandai Peringatan HUT ke-43 Dekranas di Medan, Ibu Negara Potong Nasi Tumpeng
MEDAN, teritorial24.com – Peringatan HUT ke-43 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Hotel Santika Medan, Selasa […]
Tepungtawari 2.152 Calhaj, Bobby Nasution: Semoga Jadi Haji Mabrur & Mabruroh, Doakan Medan Jadi Kota Berkah
MEDAN, teritorial24.com – Didampingi Ketua TP PKK Kota Medan Ny Kahiyang Ayu, Wali Kota Medan […]
Warga Medan Tembung dapat bantuan 1.697 STB
MEDAN, teritorial24.com – Sebanyak 1.697 unit Set Top Box (STB) dibagikan kepada warga di Kecamatan […]
Ny Kahiyang Ayu Terima Rombongan TP PKK Minsel, Bahas 10 Program Pokok PKK
MEDAN, teritorial24.com – Dengan penuh kehangatan, Ketua TP PKK Kota Medan Ny Kahiyang Ayu M […]
Wagub Musa Rajekshah Jamu Dubes Australia Penny Williams, Ini yang Dibahas
MEDAN, teritorial24.com – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menyambut hangat kunjungan kehormatan […]
Apel Gelar Pasukan HUT Dekranas dan HKG PKK, Ijeck: Mari Berikan Kesan yang Baik
MEDAN, teritorial24.com – Menjadi Pimpinan Apel Gelar Pasukan Pengamanan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43 Dewan […]
Tidak Ada Pos Lagi.
Tidak ada laman yang di load.