SERDANGBEDAGAI, T24 – Sejumlah Pangkalan Elpiji ukuran 3 Kg kehabisan stok, akibatnya masyarakat yang menggunakan elpiji yang disubsisi pemerintah tersebut membeli diluar dusun yang harganya mencapai Rp20 ribu pertabung.
“Sudah harganya diatas 20 ribu, mencarinya pun payah harus ke warung dusun lain dan kondisi ini sudah terjadi sejak sepekan yang lalu, ” bilang Ruqiyah (48) ibu rumah tangga warga Desa Pematang Setrak, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Sergai kepada teritorial24.com, Minggu (16/9/2018).
Keluhan yang sama dialami sejumlah warga yang memang umumnya menggunakan elpiji ukuran 3 Kg untuk kebutuhan di dapur. Meskipun mereka menyiasati kelangkaan gas manakala masyarakat yang masih berdekatan dengan perkebunan mencari alternatif dengan memanfaatkan kayu kering, mulai dari pelepah kelapa sawit, batok kelapa hingga berondolan sawit.
Namun, penggunaan bahan bakar kebutuhan dapur pengganti elpiji tersebut kurang efektif lantaran seringnya hujan mengguyur wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. “Kayunya basah, ” timpal Ruqiyah.
Soal kelangkaan ini direspon Ketua DPC Hiswanamigas Kab. Serdang Bedagai, Hendro, menurutnya kelangkaan lantaran akumulasi adanya hari libur dalam bulan kemarin.
“Memang ada pengurangan dari Pertamina sekitar 30 persen. Ini disebabkan akumulasi hari libur kamaren, namun jatah setiap bulannya tidak berkurang dengan jumlah sekitar 400 ribu tabung, ” terang Hendro kepada terirorial24.com, Minggu (16/9/2018).
Menurut Hendro kelangkaan ini, mengindikasikan bertambahnya kebutuhan elpiji 3 Kg dibanding sebelumnya. “Mungkin juga kebutuhan elpiji 3 Kg bertambah dan juga memang ada pengurangan distribusi sebesar 30 persen dari Pertamina lantaran hari libur kemaren,” ujarnya.
Berkurangnya pendistribusian lpg 3 Kg,sambung Hendro, sekali lagi tidak mengurangi total distribusi setiap bulannya oleh Pertamina.
“Dalam waktu dekat kami akan meminta Pertamina melakukan Operasi Pasar guna mengatasi kelangkaan elpiji ukuran 3 Kg, ” tandasnya. (JURLIS)
distribusi