Gegara Jadi Perantara Gendoruwo, Dua Menantu Bubar

SERDANGBEDAGAI – Kisah konyol ini terjadi di Desa Sinah Kasih, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai medio 2015 lalu.

Guna menjaga nama baik yang tercoreng itu, baiknya identitas mereka disamarkan saja. Sebut saja namanya, Menul (17) dan Manto (19) keduanya pasangan suami isteri (pasutri) yang masih belia.

Manto yang baru saja jebol SLTA langsung ngebet kawin, ya namanya orangtua dengan sabar merestui anak dan menantu dengan pesta sederhana. Cinta yang tadinya membara perlahan mulai ‘goyang’ karena kehadiran sibuah hati.

Dasar Manto malas, kerjanya hanya duduk diwarung dan berjudi. Sementara uang belanja jarang di distribusikan. Karena kewalahan memenuhi nafkah sehari hari  akhirnya mereka pun sering ke rumah orang tua Manto sekedar makan ataupun kumpul keluarga.

Di rumah orang tuanya, Manto punya adik perempuan yang telah bersuami, sebut saja namanya, Tukiyem (17) dan suaminya Parjo (21), keduanya menempati salah satu kamar rumah tersebut.

Kerap bertemu sesama menantu antara Menul dan Parjo dimanfaatkan Parjo sebaik baiknya. Parjo adik ipar Manto cukup rajin sehari harinya pekerjaanya menggembala sapi di semak kebon kelapa sawit yang tak jauh dari kampung mereka.

Karena Menul sering ketemu dan  ‘curhat’ sama Parjo, mulai dari perangai Manto yang suka keluyuran dan berjudi membuat Parjo timbul benih benih asmara.

Hingga suatu hari, anak Menul yang berusia  setahun jatuh sakit. Menul yang jebolan SD  itu kembali  curhat sama Parjo, soal sakit anaknya tersebut yang membuat dirinya kuatir guna mencari solusi agar sembuh.

Melihat itu, otak mesum Parjo timbul. Situasi itu dimanfaatkannya dengan mengaku bisa mengobati layaknya dukun, singkatnya Parjo mengaku bisa mengobati segala macam penyakit klenik. Lalu, Menul yang masih bahenol itu akhirnya menjadi yakin dengan praktek pengobatan yang ditawarkan Parjo.

Dengan mimik serius, Parjo mengatakan bahwa sakit yang diderita anaknya karena ibunya (Menul) terkena gangguan mahkluk gaib sejenis gondoruwo jantan. Mendengar pernyataan Parjo di dalam kamar yang hanya ada mereka berdua itu membuatnya tambah panik.

Menul dengan Polos bertanya bagimana  mengobatinya. Parjo dengan suara sedikit serak mengatakan Gondoruwo bisa diusir dari Menul hanya dengan dua cara. Cara yang pertama dengan bertemu langsung atau dengan mediasi melalui fisik Parjo.

Walau wajah Parjo pas pasan, namun ukuran ‘perkakas’ nya luar biasa tersebut, membuat Menul mengambil keputusan agar bertemu dengan Gendruwo melalui mediasi Parjo.

Ternyata mediasi yang dimaksud Parjo  dengan melakukan persetubuhan. Karena kuatir dengan penyakit anaknya, akhirnya dengan berat hati Menul rela ‘digenjot’  beberapa kali di rumah mertua mereka.

Entah mesum yang keberapa kali, aksi mereka pun kepergok bapak mertua  “Oh..eh….” suara yang didengardan  melihat itu mertua mereka sebut saja Parmin (50), hingga membuat kakek anak mereka marah besar. Biji matanya nyaris copot melihat keduanya bugil dalam posisi Menul diatas Parjo dibawah.

Dihadapan kedua keluarga mertua dan besan. Menul mengaku merasa tertipu dengan pengobatan mengusir makhluk gaib yang dilakukan Parjo.

Namun sayang, nasi telah menjadi bubur. Parmin telah mengusir Parjo dari rumanhnya. “Anakku yang perempuan sekarang sudah jadi janda, dan yang siabang menjadi duda. Biarlah lebih baik begini dan kami sangat malu,” bilangnya dengan nada getir. Owalah dasar Parjo sontoloyo.(AE)