Panwaslu Kecamatan Lima Puluh Pesisir ingatkan para kontestan Pemilu sukseskan Pemilu 2024 waktunya demokrasi gagasan, bukan Demokrasi pengkultusan. Hal ini disampaikan Helkin, S.Pd melalui whatsapp Jumat (2/6/2023).
Ketua Helkin, S.Pd mengingatkan para kontestan pemilu 2024 agar menjalankan semua tahapan pemilu yang sehat dan berkualitas. “Kita harus mengingatkan para kontestan pemilu agar menjalankan semua tahapan pemilu yang semakin berkualitas dan menyehatkan demokrasi, bukan pemilu gontok-gontokan, dan juga merusak tatanan bangsa kedepan, ujarnya.
Selain itu, para kontestan pemilu harus mampu memanfaatkan teknologi informasi. “Penggunaan teknologi informasi ini diharapkan dapat melahirkan pemilu berintegritas, menolak penggunaan politik SARA dan politik identitas, tapi lebih mengedepankan politik ide dan gagasan, karena yang ingin kita bangun bukan demokrasi pengkultusan, bukan demokrasi idola, tapi demokrasi gagasan. tegas Helkin Ketua Panwascam Lima Puluh Pesisir kepada awak media.
Sementara menurut pengukuran EIU Democracy Index, Helkin menyampaikan Indonesia berada di kategori “Flawed Democracy” dengan skor 6,71 menempati urutan ke-52 di dunia dari total 165 negara. Merangkum dari EIU Democracy Index dan Freedom in the World, sudah ada beberapa indeks demokrasi Indonesia yang dinilai sangat baik, yaitu fungsi pemerintah, partisipasi politik, kebebasan sipil, proses pemilu, pluralisme dan fungsi pemerintah, otonomi personal dan hak individu.
“Akan tetapi ada beberapa variabel Indonesia yang masih buruk, yaitu kebebasan berekspresi dan berkeyakinan, hak berasosiasi, berogranisasi, aturan hukum, dan budaya politik,” ungkap Helkin, S.Pd
Sebelumnya diketahui pada tahun 2024, Indonesia akan melaksanakan perhelatan politik yang besar, pemilu nasional pemilihan presiden, DPR, DPD, DPRD, dan juga Pilkada serentak. Pemilu serentak ini akan menjadi ujian yang sesungguhnya bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan demokrasi. “Bukan hanya sekedar menjalankan mandat reformasi tahun 1998, tapi kita harus dapat menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan demokrasi yang matang.
Situasi yang kita hadapi oleh Panwaslu Kecamatan Lima puluh Pesisir saat ini membutuhkan komitmen persatuan dari seluruh elemen masyarakat, pemuda, tokoh agama dan lain sebagainya. Soliditas seluruh elemen memerlukan energi jajaran Panwas yang tenang dan kuat agar dapat bekerja sungguh-sungguh, dan ini diperlukan oleh sahabat sahabat dalam mengatasi tantangan pada momentum Pemilu 2024 nanti.
Helkin juga menyampaikan terkait bahayanya politik identitas berpotensi pada memecah belah bangsa dan menghambat perkembangan demokrasi. “Padahal dampak politik identitas tidak hanya berpengaruh pada miskinnya ide dan gagasan yang semestinya menjadi ide dan gagasan para kontestasi pemilu. Dampak politik identitas, dapat menjadi lebih buruk dari itu, yaitu memecah belah bangsa dan memperlambat perkembangan demokrasi di Indonesia.
Maka dari itu, “Mari kita bersama sama sukseskan pemilu 2024 waktunya Demokrasi gagasan, bukan Demokrasi Pengkultusan,”. Tutup Ketua Panwaslu Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara Helkin, S.Pd. (Husnul)