Jenazah Korban Longsor Natuna Dikubur Massal, 17 Orang Dinyatakan Hilang, 1.863 Orang Mengungsi

Bbc

NATUNA, teritorial24.com-Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin menyebutkan jenazah korban tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dikubur secara massal.

“Untuk korban jiwa langsung dikebumikan secara massal,” ungkap dia melalui telepon seluler dari Medan, Sumut, Sabtu (11/3/2023).

Bacaan Lainnya

Ia mengungkapkan tidak semua jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan dikenali keluarga korban, di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna.

Sebab, masyarakat yang dinyatakan hilang diduga masih tertimbun material tanah longsor dengan kedalaman hingga empat meter selama beberapa hari.

Peristiwa tanah longsor Pulau Serasan ini akibat intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir, sehingga lereng perbukitan longsor di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna, Senin (6/3).

Tercatat hingga Sabtu, pukul 06.00 WIB ditemukan 36 jenazah, seorang jenazah belum teridentifikasi dan 17 orang dinyatakan hilang.

“Kondisi jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan tidak utuh lagi, karena beberapa hari tertimbun tanah,” kata dia.

Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Yudi Yulistianto mengaku meski sebagian masih dikenali keluarga korban, diputuskan dikuburkan secara massal.

“Untuk pemakaman itu karena kondisi jenazah walaupun bisa dikenali, Pak Bupati memutuskan secara massal. Tetap ada namanya, cuma penguburan secara massal,” ujarnya.

Pihaknya juga mengaku penguburan secara massal tersebut telah mendapat persetujuan dari masyarakat di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna.

“Tidak digali satu-satu, karena ada satu keluarga meninggal. Penduduk sudah diajak bicara, dan mereka setuju dimakamkan dalam beberapa lubang besar,” tutur Yudi.

Sementara, jumlah pengungsi akibat bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, bertambah menjadi 1.863 orang dari sebelumnya 1.216 orang.

“Adapun jumlah pengungsi saat ini 1.863 orang yang tersebar di enam titik,” ucap Pangdam I/BB, Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin melalui telepon seluler dari Medan, Sumut, Sabtu.

Ke-1.863 pengungsi ini, rinci Pangdam I/BB, terdiri atas di pos lintas batas negara 635 orang, Pelimpak 500 orang, dan SMA 1 Serasan 282 orang yang kesemuanya di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Natuna.

Lalu pengungsi Desa Batu Berian di Serasan berjumlah 100 orang, Desa Payak di Serasan Timur tercatat 115 orang, dan Desa Air Nusa di Serasan Timur terdapat 231 orang.

“Adapun jumlah rumah yang terdampak tanah longsor ada 100 unit, sedangkan 30 unit rumah lagi mengalami rusak berat proses evakuasi,” ungkap Achmad.

Danrem 033/Wira Pratama, Brigjen TNI Yudi Yulistianto menambahkan jumlah pengungsi ini bertambah akibat terjadi wilayah bukaan baru dari sebelumnya hutan di Pulau Serasan.

Di seluruh kawasan pulau terluar ini, terang dia, ada tujuh wilayah bukaan baru akibat tanah longsor, selain wilayah bukaan besar yang merupakan kawasan hutan.

“Oleh sebab itu, kita di dansatgas dalam hal pak bupati memutuskan orang-orang di bawah longsoran-longsoran baru itu, kita ungsikan saja untuk mengantisipasi,” terang Yudi. (ant)

Pos terkait