BNNK Sergai Ciduk Bandar Sabu Perbaungan

PERDANGBEDAGAI, T24 – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Serdang Bedagai (BNNK Sergai) ciduk Hendra Syahputra (26) tersangka pengedar sabu ketika sdang tidur di salah satu rumah di Dusun I, Desa Citaman Jernih, Kecamatan Perbaungan, Rabu (28/2/2018) sekitar pukul 04.00 WIB.

“Tersangka merupakan target operasi (TO) dan kita masih akan kembangkan kepada bandar yang lebih besar. Untuk itu, kita masih menyimpan informasi penting terkait keterlibatan jaringan ini,” bilang Kepala BNNK Sergai Drs. M. Adlin Tambunan didampingi Kasi Pemberantasan, Kompol Altur Pasaribu, dan Kasubbag Umum, Jusuf Bangun SH dalam press rilis di Kantor BNNK Sergai, Rabu (28/2/2018) sekitar pukul 14.00 WIB.

Barang bukti yang diamankan, sambung Adlin, ditemukan empat plastik klip transparan yang berisi sabu dengan berat 25 gram serta ponsel.

“Dari pengakuan tersangka dalam setiap hari sabu yang terjual sebanyak 20 gram dan rata rata konsumennya adalah warga Perbaungan sekitarnya. Dan tersangka beroperasi selama enam bulan,” ungkap Adlin.

Ditambahkan, Altur, proses penangkapan tersangka cukup sulit, karena pemuda asal Dusun Jawa, Desa Rantaupauh, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh tamiang tersebut cukup licin dan mampu ‘menghilang’ maksudnya kabur.

“Tersangka kita tangkap lagi tidur di salah satu rumah. Dan barang bukti sabu disembunyikan di rumah yang lain,” ujar Altur Pasaribu.

Sebelumnya, BNNK Sergai juga telah mengamankan Angga Rinaldi (26) dengan barang bukti sabu seberat 0.86 gram, M Indi (27) dengan baran bukti sabu seberat 0.68 gram, dan Sandy Azmi Darmazi Ruqmantara MS (40) dengan barang bukti sabu seberat 3.44 gram. Ketiganya ditangkap ditempat terpisah medio bulan Januari- Februari tahun 2018.

Sementara, Kasi Rehabilitasi BNNK Sergai, Magdalena Hutagalung mengungkapkan para pengguna narkoba sabu banyak yang telah dilakukan rehabilitasi rawat jalan dan inap.

“Untuk tahun 2017, Klinik Pratama BNNK Sergai merehabilitasi rawat jalan sebanyak 45 orang. RSUD Sultan Sulaiman 5 orang, Klinik Kesuma Bangsa 8 orang, Klinik Amanda 5 orang (rawat inap), sedangkan rawat inap sebanyak 13 orang. Tahun 2018 rawat jalan sebanyak 20 orang dan 3 orang rawat inap,” tandas Hutagalung kepada T24.(T-1)