Wabup Sergai, H. Darma Wijaya : Alih Fungsi Lahan Menjadi Ubi Kayu Lantaran Lebih Efektif Perawatannya

SERDANGBEDAGAI,T24 – Kabupaten Sergai sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani kelapa sawit. Akan tetapi, para  petani sawit yang lahannya sudah di replanting, sebagai alternatifnya untuk sementara waktu ditanami ubi kayu. Hal ini mengingat kebutuhan ekonomi sehingga hasilnya dapat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Demikian disampaikan Wabup Sergai, H Darma Wijaya saaat menerima Audiensi Tim Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) , Senin, (8/10/2018), di Aula Sultan Serdang Komplek Kantor Bupati.

“ Mengapa masyarakat mengalih fungsihkan lahannya dari kelapa sawit menjadi ubi kayu,  sebab banyaknya pabrik-pabrik pengolahan ubi kayu menjadi tapioka di Sergai.  Semua pabrik tersebut mudah untuk mengaksesnya sehingga tidak perlu banyak membutuhkan biaya dalam pengangkutannya,” bilang Wabup.

Menurut Wabup, selain dekat dalam penjualannya, ubi kayu juga mudah dalam proses pembudidayaannya,  dengan menggunakan alat yang dinamakan traktor masyarakat sudah bisa menanam ubi kayu,  serta dalam proses perawatannya juga sangat mudah hanya dengan memupuk dan membersihkan rumput saja. Dalam kurun waktu 8-11 bulan ubi sudah dapat di panen, tandasnya.

Sementara, Kadis Pertanian Radianto Panjis dalam laporannya menyampaikan bahwa perkebunan rakyat sebenarnya melebihi data statistik yang ada seluas 12.776 Ha,  karena sebahagian tanaman kelapa sawit di tanam di wilayah kawasan hutan seperti di Kecamatan Sipispis,  Kotarih,  Silinda,  Bintang Bayu,  Serbajadi (Pegunungan)  serta Kecamatan Tanjung Beringin, Teluk Mengkudu dan Bandar Khalifah (Pantai).

“Kondisi tanaman kelapa sawit rakyat saat ini bervariasi mulai dari tanaman belum menghasilkan kurang lebih 10%, tanaman menghasilkan kurang lebih 85%, serta tanaman tua rusak dan tidak menghasilkan kurang lebih 5%, produktivitas rata-rata untuk seluruh umur tanaman sekitar 14 ton TBS/Ha/Tahun,” tandas Radianto.

Turut hadir Kepala PASPI Prof Dr Bungaran Saragih,  Kepala Balai Pembenihan dan Proteksi Perkebunan,  Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumut, Kepala Apkasindo Provinsi Sumut,  Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan dan puluhan pengusaha dan petani sawit asal Sergai. (JURLIS)