Asahan - Tanjungbalai

Peringatan Hari Santri Nasional, Bupati Asahan: Santri Buka Hanya Penjaga Moral Bangsa

53
×

Peringatan Hari Santri Nasional, Bupati Asahan: Santri Buka Hanya Penjaga Moral Bangsa

Sebarkan artikel ini
Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar S.Sos, MSi dan Wakil Bupati Rianto SH MAP bersama para santri disela - sela upacara peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Alun - Alun Rambate Rata Rata Kisaran, Rabu (22/10/2025).(gan).

TERITORIAL24.COM, Asahan- Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar S.Sos, MSi mengatakan, santri bukan hanya penjaga moral bangsa, juga pembawa kecerahan dan inovasi.

Hal itu dikatakan Taufik Zainal Abidin Siregar S.Sos, MSi ketika membacakan amanat Menteri Agama dalam upacara Hari Santri Nasional di Lapangan Alun – Alun Rambate Rata Raya, Rabu (22/10/2025).

“Sebagai penjaga moral bangsa dan pembawa pencerahan dan inovasi, Santri harus tampil percaya diri. Selain itu juga harus menguasai ilmu dan membawa nilai – nilai Islam rahmatan lil alamin di tengah masyarakat dunia yang dinamis,” kata Taufik Zainal Abidin Siregar S.Sos, MSi diupacara yang juga dihadiri Wakil Bupati Asahan Rianto SH MAP bersama Forkopimda, Kakan Kemenag Asahan, Pimpinan dan guru Pesantren, OPD, santri dan santriwati pesantren serta siswa MAN itu.

Menurutnya, pemerintah sangat serius dalam memperkuat peran pesantren. Keseriusan itu dilakukan lewat kebijakan nasional, seperti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren dengan mengatur pembentukan Dana Abadi Pesantren.

Kebijakan itu merupakan salah satu wujud nyata keberpihakan negara terhadap lembaga pendidikan keagamaan yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa.

Taufik menambahkan, beberapa daerah termasuk Asahan, terus memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan pesantren. Kolaborasi itu dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi dan penguatan karakter generasi muda.

Semangat dan dedikasi ribuan santri dalam mengikuti upacara itu sejalan dengan visi Pemkab Asahan, “Asahan Sejahtera, Religius, Maju, dan Berkelanjutan”.

Sementara meski upacara itu berlangsung di bawah guyuran hujan, namun hal itu tidak menyurutkan semangat ribuan santi untuk mengikutinya. Mereka tetap setia dan penuh khidmat mengikutinya pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu – lagu perjuangan.(gan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *