Polhukam

Kecelakaan di Golden Tiger: Polda Sumut Ambil Langkah Tegas dan Humanis

253
×

Kecelakaan di Golden Tiger: Polda Sumut Ambil Langkah Tegas dan Humanis

Sebarkan artikel ini

TERITORIAL24.COM, MEDAN – Minggu dini hari, jam empat lewat dikit, sebagian orang mungkin baru tidur. Tapi di Jalan Merak Jingga, Medan Barat, suasana justru sedang ramai — bukan karena macet, tapi karena sebuah kecelakaan yang bikin publik Sumatera Utara kembali mengelus dada.

Tiga anggota Polda Sumut berinisial VP, ST, dan GI terlibat kecelakaan di depan tempat hiburan malam Golden Tiger.

Mobil yang mereka tumpangi menabrak seorang pejalan kaki bernama Elyda Delvian Tamin (26), seorang mahasiswi yang kini masih dirawat intensif di RS Kolombia Medan.

“Benar, pengemudi merupakan anggota Polri,” kata Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP I Made Parwita, dengan nada yang terdengar seperti sudah hafal pola kasusnya.

“Setelah kejadian, para pelaku langsung diamankan untuk pemeriksaan. Barang bukti juga sudah kami amankan.”

Sementara itu, Kompol Candra dari Bid Propam Polda Sumut memastikan proses hukum terhadap ketiga anggota tersebut sedang berjalan.

“Mereka sudah ditempatkan di tempat khusus (Patsus). Prosesnya akan berjalan sesuai ketentuan,” ujarnya, menegaskan bahwa kata tegas dan transparan kini jadi mantra resmi Polda.

Namun, di tengah proses hukum itu, langkah “humanis” juga tak ketinggalan. Orang tua korban, Suratman (59), menyampaikan terima kasih karena para petinggi Polda Sumut datang menjenguk dan memberikan santunan. Bahkan dari Kadiv Propam Mabes Polri juga ikut mengulurkan tangan.

 

 “Kami berterima kasih kepada Kapolda Sumut dan jajarannya yang sudah datang ke rumah sakit. Kami berharap kasus ini ditangani dengan baik,” ujar Suratman, mencoba tetap tenang di tengah badai.

 

Dari pihak humas, AKBP Siti Rohani Tampubolon menegaskan bahwa institusi prihatin atas kejadian ini.

 

 “Kami berkomitmen penuh untuk menegakkan aturan secara profesional tanpa pandang bulu,” katanya.

 

Polda Sumut menyebut langkah cepat yang diambil ini sebagai wujud menjaga “marwah institusi”. Tapi seperti biasa, marwah itu tidak bisa hanya dijaga lewat pernyataan pers; ia harus ditegakkan di jalan, di atas aspal tempat semua orang — termasuk polisi — seharusnya punya kewajiban yang sama.Korban masih berjuang di rumah sakit, dan Polda berjanji “tegas tapi humanis.”(Akbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *