“Banjir di Medan bukan lagi sekadar persoalan cuaca, tapi indikator kebocoran tata kelola pemerintahan,” ujarnya.
Ia mengingatkan, tanpa transparansi dan akuntabilitas, kepercayaan publik terhadap pemerintah akan terus terkikis.
“Tidak ada gunanya membangun proyek megah kalau integritas diabaikan. Warga butuh solusi nyata, bukan janji politik,” tandasnya.
Afandi menutup dengan pernyataan keras, bahwa banjir di Medan adalah cerminan kebijakan yang salah urus.
“Banjir bukan takdir, tapi hasil dari tata kelola yang buruk. Sudah waktunya pemerintah membuktikan bahwa dana triliunan rupiah itu tidak mengalir ke saluran yang salah,” ujarnya.(Akbar)