TERITORIAL24.COM, MEDAN — Malam di Medan Labuhan terasa agak beda, Kamis (9/10/2025). Bukan karena lampu jalan yang tiba-tiba terang, tapi karena dua menteri sekaligus datang meninjau Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Seruwai di Kelurahan Sei Mati.
Yang hadir: Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, anggota DPR RI Komisi V Musa Rajekshah (alias Ijeck), dan Wakil Wali Kota Medan, H. Zakiyuddin.
Kalau dihitung-hitung, itu kombinasi yang jarang nongol bareng di satu titik di Medan Labuhan.
Tujuan kunjungan mereka sederhana tapi penting: memastikan kondisi rusun masih baik-baik saja, sekaligus membahas rencana pembangunan rusun baru buat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Ini sejarah, dua menteri datang sekaligus ke Rusunawa. Semoga pembangunan baru bisa segera terealisasi dan tahun depan sudah diserahterimakan,” kata Zakiyuddin dengan nada penuh semangat (dan mungkin sedikit haru).
Maruarar Sirait dalam kunjungan itu menegaskan, lahan rusun adalah milik Pemko Medan — dan menurutnya, sangat ideal untuk dikembangkan.
Ia datang bersama “kawan baik” Ijeck, untuk memastikan aspirasi warga soal hunian layak bisa segera ditindaklanjuti.
“Saya sudah lihat langsung, airnya bagus, tempatnya nyaman, dan lahannya kosong — enggak ada yang menduduki. Jadi sangat mungkin dibangun,” ujarnya.
Ara, sapaan akrab Maruarar, juga langsung menugaskan Dirjen di kementeriannya untuk berkoordinasi dengan Pemko Medan supaya urusan administrasi dan legalitas lahan cepat beres.
Selain soal rusun, Maruarar membawa kabar lebih besar: program rumah subsidi nasional dari Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan 350.000 unit rumah tahun ini. Dengan bunga 5 persen, DP 1 persen, tenor 20 tahun, dan bebas BPHTB serta PBB — paket yang cukup bikin MBR melirik.
“Tapi rumah itu bukan cuma bangunan, harus ada kehidupan di dalamnya. Ekonominya juga harus tumbuh, UMKM dan toko bangunan juga harus hidup,” kata Ara, seperti biasa, dengan gaya yang lugas tapi hangat.