TERITORIAL24.COM, MEDAN – Polsek Medan Baru akhirnya berhasil membekuk tiga dari empat anggota komplotan begal yang bikin resah warga Medan.
Mereka bukan pemain baru—karena ternyata sudah 14 kali beraksi di berbagai titik kota.
Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendrik F. Aritonang, mengatakan penangkapan ini hasil dari penyelidikan panjang setelah banyaknya laporan masyarakat yang kehilangan motor secara misterius (dan traumatis).
“Dari hasil interogasi, tersangka mengaku sudah berulang kali melakukan aksi begal dan pencurian sepeda motor. Total ada 14 lokasi kejadian,” kata Hendrik dalam konferensi pers, Selasa (28/10/2025).
Para pelaku biasanya beraksi malam hari di lokasi sepi—model klasik. Aksi terakhir mereka terjadi Sabtu dini hari (25/10), di sekitar Taman Beringin, Jalan Sudirman.
Korban bernama Ridho (21) jadi sasaran karena berani menolak menyerahkan motornya.
Tiga pelaku yang sudah ditangkap berinisial Dafa Aulia Tampubolon (20), FA (17), dan VA (17). Satu lagi, berinisial D, masih kabur entah ke mana.
Dari penyelidikan polisi, Dafa ternyata residivis.
Ia dan gengnya biasa beroperasi di kawasan Jalan DI Panjaitan, Gatot Subroto, Ayahanda, Sei Belutu, Amir Hamzah, hingga Wahid Hasyim—alias setengah Medan pernah mereka lewati sambil begal-begalan.
Dalam satu malam, mereka bahkan bisa beraksi sampai tiga kali. Motor hasil rampasan dijual di pasaran gelap seharga sekitar Rp3 juta per unit.
Uangnya? Dipakai untuk makan dan… ya, membeli narkoba.
“Uang hasil penjualan motor digunakan untuk kehidupan mereka, sebagian dipakai untuk membeli narkoba,” ungkap Hendrik.
Saat ini polisi masih memburu satu pelaku yang melarikan diri serta menelusuri jaringan penadah kendaraan curian. ni
Hendrik menegaskan, sesuai arahan Kapolda Sumut, pihaknya bakal memperketat patroli dan menindak tegas pelaku kejahatan jalanan.
“Kami ingin masyarakat merasa aman dan terlindungi,” tutup Hendrik—yang semoga benar-benar bikin para begal ini kapok dan nggak balik lagi ke “karier lama” mereka.(Akbar)

 
							










