TERITORIAL24.COM, TARUTUNG – Polisi nggak cuma bisa patroli dan nangkap penjahat. Sekarang, mereka juga bisa masak. Bukan dalam arti kiasan “masak perkara”, tapi benar-benar masak — untuk anak-anak sekolah.
Rabu pagi (29/10/2025), Polda Sumatera Utara resmi meresmikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Polres Tapanuli Utara (Taput). Acara berlangsung di Gedung SPPG Polres Taput, Jalan KS. Tubun, Tarutung.
Dapur ini bukan dapur sembarangan. Dipimpin langsung oleh Wakapolda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana, mewakili Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, peresmian tersebut jadi bukti bahwa polisi kini juga ikut ambil bagian dalam urusan piring nasi rakyat kecil.
Dalam sambutannya, Brigjen Rony mengatakan kalau program ini merupakan bentuk dukungan Polri terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) — program nasional yang digagas Presiden RI untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan kuat.
“Negara hadir untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap menyongsong masa depan menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya penuh semangat.
Dapur SPPG Polres Taput berdiri di atas lahan 6.636 meter persegi, dengan bangunan berukuran 23,3 x 19 meter.
Dari dapur ini, makanan bergizi bakal dikirim ke 23 sekolah, menjangkau 1.762 siswa yang jaraknya sekitar 6 kilometer.
Waktu tempuhnya cuma 15 menit — mungkin lebih cepat dari waktu masak mie instan kalau air belum mendidih.
Brigjen Rony menegaskan, Polri lewat dapur ini bukan cuma ikut-ikutan program pemerintah, tapi benar-benar ingin memastikan anak-anak mendapat makanan yang sehat dan aman.
“Polri hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga mitra strategis pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar dapur ini dikelola dengan profesional dan penuh tanggung jawab.
“Jangan sampai nasi anak sekolah malah jadi gosong karena manajemennya nggak beres,” katanya, tentu dalam bahasa yang lebih formal.
Dapur ini, katanya, diharapkan jadi contoh bagi Polres lain. Karena, ya, bayangkan kalau tiap Polres punya dapur semacam ini: anak-anak kenyang, masyarakat senang, dan citra polisi pun makin wangi — bukan cuma wangi dari aroma lauk pauk yang dimasak di dapur.












