Nasional

PWI Pusat Siapkan Anugerah Kebudayaan 2026: Ajang untuk Kepala Daerah dan Wartawan yang Tak Lupa Akar Budaya

133
×

PWI Pusat Siapkan Anugerah Kebudayaan 2026: Ajang untuk Kepala Daerah dan Wartawan yang Tak Lupa Akar Budaya

Sebarkan artikel ini

TERITORIAL24.COM, JAKARTA — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat resmi mengumumkan gelaran Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2026, yang bakal diberikan kepada wartawan dan kepala daerah (bupati/wali kota) pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 di Banten, 6–9 Februari mendatang.

Sosialisasi ajang bergengsi ini digelar secara daring, Rabu (22/10/2025), dipimpin langsung oleh Sekjen PWI Pusat Zulmansyah Sekedang, yang juga menjabat Ketua Panitia HPN 2026, serta Direktur Anugerah Seni dan Kebudayaan PWI, Yusuf Susilo Hartono.

Acara virtual ini dihadiri oleh Ketua PWI Provinsi se-Indonesia, pengurus PWI kabupaten/kota, dan perwakilan Diskominfotik dari berbagai daerah.

Zulmansyah menyebut, ajang ini menjadi wadah penting untuk mengapresiasi mereka yang berperan aktif dalam pelestarian dan pemajuan budaya di daerah.

“Kita bersyukur Anugerah Kebudayaan bisa kembali digelar setelah sempat terhenti. Harapannya kegiatan ini bisa jadi program unggulan PWI karena manfaatnya besar bagi semua pihak,” ujarnya.

Ia juga mendorong pengurus PWI di daerah untuk aktif mensosialisasikan program ini kepada kepala daerah.

“Kami yakin banyak bupati dan wali kota yang punya kontribusi besar dalam memajukan kebudayaan daerahnya,” tambahnya.

Sementara itu, Yusuf Susilo Hartono menjelaskan bahwa tema Anugerah Kebudayaan PWI 2026 adalah “Pemajuan Kebudayaan Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan, Berbasis Media dan Pers.”

Tema ini menggarisbawahi pentingnya peran media dalam menjaga dan menghidupkan nilai-nilai budaya di tengah gempuran era digital.

Menariknya, Yusuf juga memberi catatan penting: proposal peserta harus orisinal dan tidak boleh dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI).

“Jadi, kalau mau menang, jangan serahkan naskah ke ChatGPT dulu,” ujarnya setengah bercanda tapi penuh penegasan.

Penghargaan ini terbuka untuk bupati dan wali kota aktif yang tak sedang berurusan dengan hukum. Mereka bisa mendaftarkan satu karya atau kegiatan budaya yang relevan dengan tema, lengkap dengan proposal dan video pendukung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *