Tebing Tinggi - Batu Bara

‎Revitalisasi Pasar Inpres Tebing Tinggi: Proyek Belum Bertuan, Tapi Material Sudah Bertebaran

177
×

‎Revitalisasi Pasar Inpres Tebing Tinggi: Proyek Belum Bertuan, Tapi Material Sudah Bertebaran

Sebarkan artikel ini

‎Dugaan Proyek Jalan Sebelum Tender Muncul, Publik Soroti Transparansi Pemkot

‎Hasil penelusuran tim media di lapangan menemukan sejumlah aktivitas penyusunan bahan bangunan dan pembesian di kawasan Jalan Darat, Tebing Tinggi, Minggu(26/10/2025)(foto:Jhon)

‎TERITORIAL24.COM,‎Tebing Tinggi -Ada yang aneh tapi nyata dalam proyek revitalisasi Pasar Inpres Kota Tebing Tinggi.

Sebelum pemenang tender diumumkan secara resmi, aktivitas penyediaan material bangunan justru sudah berlangsung.

Ironisnya, bahan-bahan tersebut disebut-sebut akan digunakan untuk proyek yang secara hukum belum memiliki “pemilik sah”.

‎Hasil penelusuran tim media di lapangan menemukan sejumlah aktivitas penyusunan bahan bangunan dan pembesian di kawasan Jalan Darat, Tebing Tinggi, Minggu(26/10/2025).

‎Beberapa pekerja di lokasi mengaku bahwa material tersebut diperuntukkan bagi proyek revitalisasi Pasar Inpres.

‎“Kami hanya disuruh kerja, katanya ini nanti untuk ke pajak Inpres,” ujar salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya.

‎Fakta di lapangan ini memunculkan dugaan kuat adanya “pengaturan” atau plot dalam proses tender proyek yang seharusnya berjalan transparan.

Masyarakat pun mulai bertanya-tanya: apakah pemenang tender sudah disiapkan jauh hari sebelum lelang diumumkan?

‎Ketika tim media mencoba mencari kejelasan ke Kantor Wali Kota Tebing Tinggi, tak satu pun pejabat yang bersedia memberikan keterangan.

Upaya konfirmasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tebing Tinggi, Rizal Ismanudin, juga tak membuahkan hasil.

Nomor telepon yang bersangkutan tidak aktif, dan keberadaannya di kantor pun tak terpantau.

‎Padahal, proyek revitalisasi Pasar Inpres disebut sebagai salah satu program unggulan Pemkot Tebing Tinggi dalam membenahi fasilitas perdagangan rakyat.

Namun, praktik yang terkesan “diam-diam jalan” ini justru mengaburkan makna transparansi yang sering digaungkan dalam setiap pidato pejabat publik.

‎Jika proyek pemerintah sudah “bergerak” sebelum pengumuman resmi tender, publik tentu berhak bertanya: siapa sebenarnya yang memegang kendali — sistem lelang, atau kekuasaan di balik layar?

‎Tim media akan terus memantau dan menelusuri perkembangan proyek ini, sembari menunggu itikad baik dari pihak terkait untuk memberikan penjelasan terbuka kepada masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *