Kota Medan

Rico Waas Ditembak Pertanyaan Mahasiswa, Tapi Semua Dijawab Tuntas

78
×

Rico Waas Ditembak Pertanyaan Mahasiswa, Tapi Semua Dijawab Tuntas

Sebarkan artikel ini

TERITORIAL24.COM, MEDAN – Balai Kota Medan, Jumat (31/10/2025), jadi sedikit lebih ramai dari biasanya. Soalnya, Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, kedatangan tamu istimewa: Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan Sumatera Utara.Pertemuan ini bukan sekadar formalitas.

Mahasiswa datang bawa segudang pertanyaan, sementara sang wali kota tampak siap menjawab satu per satu—tanpa kertas contekan.

“Banyak isu yang perlu kita diskusikan dengan rekan mahasiswa. Saya juga mengharapkan mahasiswa ikut bersuara, biar kebijakan yang kami ambil nggak asal tebak,” kata Rico dengan gaya khas pejabat yang tenang tapi tegas.

Isu pertama yang mengemuka: anak jalanan di lampu merah. Rico bilang, pemerintah akan menanganinya dengan pendekatan humanis, bukan sekadar razia. Katanya, banyak dari anak-anak itu bekerja karena disuruh orang tuanya.

“Kami ubah mindset orang tuanya dulu. Sebagian anak-anak juga sudah kami bawa ke rumah perlindungan sosial,” jelasnya.

Berlanjut ke urusan pendidikan di Medan Belawan, Rico menekankan pentingnya pemerataan kualitas sekolah, baik negeri maupun swasta.

“Investasi di pendidikan ini penting banget. Anak-anak kita punya potensi besar kalau terus dibina,” ujarnya, mungkin sambil membayangkan Medan penuh anak cerdas yang nggak kalah saing.

Masalah klasik seperti banjir dan sampah juga nggak luput dari pembahasan. Pemko Medan, kata Rico, sudah kerja bareng dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II buat menekan banjir akibat luapan sungai.

Sementara soal sampah, pemerintah lagi ngotot mengoptimalkan pengangkutan dan menyiapkan TPS3R. Bahkan, rencananya bakal ada PSEL (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)—sampah dibikin listrik, bukan sekadar jadi gunung.

Lalu soal macet dan pungli parkir, Rico mengaku sedang menyiapkan sistem transportasi umum yang lebih nyaman: nambah koridor, halte, dan perbaikan layanan biar warga mau naik angkutan umum.

“Jukir nanti juga harus ikut pelatihan dulu sebelum kerja. Biar nggak ada lagi pungli-punglian di lapangan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *