“Laporkan aja titik yang roboh atau lampu yang mati. Nanti langsung kami tindak. Saya mau gang-gang di Marelan terang dan aman,” ujarnya, disambut tepuk tangan warga yang sudah bosan hidup di kegelapan—secara harfiah.
Rico juga menegaskan, Medan Utara, termasuk Marelan, jadi prioritas utama pembangunan. “Masih banyak jalan rusak. Fokus kita: Utara, Utara, Utara!” katanya mantap, seolah sedang kasih motivasi ke tim bola.
Tapi Rico nggak cuma bicara soal beton dan aspal. “Pembangunan fisik harus sejalan dengan pembinaan sosial dan keagamaan. Kita bangun fisiknya, tapi jangan lupa hidupkan rohnya,” tambahnya.
Sebelum pulang, Pemko Medan menyalurkan bantuan rehabilitasi masjid Rp50 juta, bantuan sosial Rp10 juta, 70 polybag bibit cabai, satu set tenis meja, serta rak buku dan buku bacaan.
Nggak ketinggalan, warga juga bisa langsung ngurus adminduk, perizinan usaha, dan periksa kesehatan gratis di lokasi.
Kegiatan ditutup dengan ajakan sederhana tapi dalam dari Rico: menjaga semangat gotong royong. Karena, katanya, kalau pemerintah turun tangan tapi warga nggak ikut gerak, ya yang berubah cuma spanduknya.(Akbar)












