TERITORIAL24.COM, MEDAN — Jalan Underpass HM Yamin – Gaharu tampaknya sedang ikut-ikutan tren “work in progress” yang tak kunjung selesai.
Setelah perbaikan lantai jalan pada Sabtu, 25 Oktober 2025, lokasi tersebut kini berubah menjadi pameran dadakan sisa-sisa pekerjaan: semen, sampah, dan tali pembatas seadanya.
Menurut pantauan TERITORIAL24.COM, para pekerja kemarin tampak sibuk menambal lantai jalan menggunakan semen dan alat apa adanya.
Tali pembatas plastik ditarik seperti garis polisi darurat, menandai area perbaikan agar pengendara waspada. Tapi ya namanya juga jalan sempit, waspada pun kadang kalah cepat sama nasib.
Seorang pengendara motor bahkan sempat terjatuh saat mencoba menghindari cone pembatas. Ironisnya, para pekerja yang sedang berada di lokasi tampak lebih fokus pada pekerjaannya ketimbang secepatnya menolong korban.
Sepeda motor sempat tergeletak di badan jalan lalu seorang pekerja membantunya, sementara kendaraan lain melintas rapat—sebuah kombinasi yang cukup bikin jantung ikut terpeleset.

Hingga Minggu pagi, kondisi lokasi masih amburadul. Sisa semen, pasir, dan plastik pembungkus berserakan di pinggir jalan. Bukannya rapi, underpass malah terlihat seperti sisa acara gotong royong yang ditinggal buru-buru.
Warga berharap pemerintah atau pihak kontraktor tidak hanya rajin menambal jalan, tapi juga menambal rasa tanggung jawab terhadap kebersihan dan keselamatan pengguna jalan.
Karena, kalau setiap proyek berakhir dengan “sampah berserakan dan jalan menyempit”, lama-lama warga Medan bisa bikin museum khusus proyek amburadul.(Akbar)












