TERITORIAL24.COM, PAKPAK BHARAT – Desa Tinada, Kecamatan Tinada, Sabtu (9/8/2025) siang, mendadak lebih ramai dari biasanya.
Bukan karena hajatan atau pesta panen, tapi karena Turnamen Sepak Bola Tinada Cup sudah masuk babak perempat final—momen ketika tensi pertandingan biasanya naik lebih cepat daripada harga cabai menjelang lebaran.
Polres Pakpak Bharat pun tak mau ambil risiko. Kapolres AKBP Pebriandi Haloho melalui Kasat Reskrim sekaligus perwira pengendali (Padal) Iptu Charles Manurung, didampingi Kapolsek Sukarame AKP Sukanto Berutu, memimpin apel personel pengamanan.
Pesannya jelas: pertandingan boleh panas, tapi lapangan harus tetap dingin.
“Siapa pun timnya pasti nggak mau kalah. Kita harus peka terhadap situasi. Pemain, official, apalagi suporter—apa pun yang terjadi jangan sampai masuk ke lapangan, baik karena insiden maupun euforia gol,” tegas Charles, sambil membagi petugas ke titik-titik rawan.
Hari itu ada dua pertandingan. Tinada FC berhasil menaklukkan Alfata FC dengan skor 2-0, sementara Multi United menang tipis 1-0 atas Prongil FC.
Tidak ada insiden berarti, hanya teriakan suporter yang kadang lebih kencang dari peluit wasit.
Menurut Kasi Humas Polres Pakpak Bharat AKP Amron Simanulang melalui Aiptu Widodo, laga akan berlanjut Minggu (10/8/2025) dengan empat tim lainnya.
Polres berkomitmen mengawal turnamen ini sampai tuntas, sebagai bagian dari kemeriahan HUT RI ke-80.
Karena, di Tinada Cup, bukan cuma bola yang harus dijaga tetap di lapangan—tapi juga emosinya.(Widodo)
