Kuliner dan Kesehatan

Dugaan Keracunan Makanan di Toba, Pemprov Sumut Turunkan Tim Gerak Cepat

86
×

Dugaan Keracunan Makanan di Toba, Pemprov Sumut Turunkan Tim Gerak Cepat

Sebarkan artikel ini

TERITORIAL24.COM, MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tampaknya tak mau main-main soal dugaan keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa SMP Negeri 1 Laguboti, Kabupaten Toba.

Begitu laporan masuk, Dinas Kesehatan Sumut langsung menurunkan Tim Gerak Cepat (TGC) ke lokasi pada Rabu (15/10/2025).

Menurut laporan awal, ada 81 siswa yang mendadak tumbang setelah makan siang di sekolah. Gejalanya cukup beragam—mulai dari mual, muntah, pusing, nyeri tenggorokan, sampai sesak napas.

Semua siswa sudah ditangani di puskesmas dan beberapa rumah sakit sekitar Laguboti.

“Pemprov Sumut melalui Dinas Kesehatan telah menurunkan Tim Gerak Cepat dan berkoordinasi dengan pihak terkait,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Faisal Hasrimy, di Medan, Kamis (16/10/2025).

Ia memastikan, kondisi para siswa kini sudah stabil. Sebagian besar bahkan sudah pulang, sementara beberapa masih dalam pengawasan medis.

Untuk memastikan penyebabnya, tim sudah mengambil sampel muntahan siswa untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Sumut.

Sementara sampel makanan dikirim ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan.

“Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) serta Bidang Kesehatan Masyarakat juga sudah turun ke lapangan untuk melakukan penelusuran keamanan pangan dan rantai pasok bahan makanan,” tambah Faisal.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memasok makanan untuk sekolah itu kini dihentikan sementara sampai hasil pemeriksaan keluar.

Faisal menegaskan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap penting bagi gizi anak sekolah, tapi keamanan pangan harus jadi prioritas.

“Program ini bagus, tapi kalau makanan yang disajikan malah bikin anak sakit, ya itu alarm keras bagi kita semua,” ujarnya.

Untuk mencegah kejadian serupa, Pemprov Sumut kini mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi semua penyedia makanan sekolah.

Sertifikat ini diharapkan jadi jaminan bahwa makanan bergizi untuk anak-anak juga benar-benar aman dikonsumsi—bukan malah jadi uji nyali perut berjamaah.(Akbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *