TERITORIAL,MEDAN-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera Utara digeruduk puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Pembangunan Sumatera Utara (AMPUN-SU), Jumat (20/6).
Massa menuntut penghentian aktivitas Automatic Pump Unit (APU) milik PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk di Kebun Rambung Sialang Estate, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, yang diduga kuat melanggar aturan lingkungan hidup.
Dalam aksi yang digelar di depan kantor DLH Sumut di Medan, mahasiswa menuding perusahaan perkebunan sawit tersebut telah menggunakan air bawah tanah dan air sungai untuk keperluan operasional tanpa mengantongi izin resmi.
“Aktivitas APU ini diduga tidak sesuai prosedur hukum.”
“Ada indikasi kuat penyedotan air bawah tanah dan pemanfaatan air sungai dilakukan secara ilegal,” tegas Koordinator Aksi Muhammad Andrian.
Lebih jauh, Andrian menyebut bahwa praktik tersebut telah menimbulkan dampak serius bagi masyarakat sekitar.
Menurutnya, penggunaan air sungai secara tidak sah untuk penyemaian bibit kelapa sawit mengganggu hak air masyarakat dan berpotensi merusak ekosistem lokal.
“Ini bukan sekadar pelanggaran administratif. Ini menyangkut hak hidup masyarakat dan kerusakan lingkungan.”
“Jika ini dibiarkan, maka negara abai terhadap tanggung jawabnya,” ujarnya lantang.
AMPUN-SU juga mendesak DLH Sumut segera turun ke lapangan untuk melakukan investigasi menyeluruh serta merekomendasikan penindakan hukum kepada aparat penegak hukum (APH).
Mereka menilai penegakan hukum atas pelanggaran lingkungan di sektor perkebunan masih sangat lemah.
“Kami tidak ingin DLH hanya menjadi penonton. Jika DLH tidak bertindak, kami anggap ikut membiarkan kejahatan lingkungan terus berlangsung,” tambah Andrian.
Aksi unjuk rasa berlangsung tertib dan mendapat pengawalan aparat kepolisian.
Massa akhirnya diterima oleh perwakilan DLH Sumut yang menyatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Kami mengapresiasi aspirasi ini dan akan menindaklanjutinya dengan proses verifikasi di lapangan sesuai kewenangan kami,” kata perwakilan DLH kepada peserta aksi.