TERITORIAL24.COM, MEDAN – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara (KAI Sumut) bekerja sama dengan Komunitas Divre 1 Railfans menggelar sosialisasi anti-pelecehan seksual di atas KA Putri Deli relasi Medan–Tanjung Balai, Minggu (26/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran penumpang terhadap pentingnya menciptakan lingkungan perjalanan yang aman dan bebas dari tindakan pelecehan.
Manager Humas KAI Divre I Sumut, M. As’ad Habibuddin, mengatakan kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya edukasi publik. “Sosialisasi ini penting untuk menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai sesama pengguna jasa kereta api,” ujarnya.
As’ad menambahkan, KAI mengajak seluruh pengguna kereta api di Sumatera Utara untuk lebih peduli dalam mencegah tindak pelecehan seksual serta berani melapor jika menemukan tindakan mencurigakan di lingkungan transportasi publik.
Sebagai bentuk komitmen melindungi hak perempuan, KAI menghadirkan fitur pemilihan tempat duduk khusus di aplikasi Access by KAI yang memungkinkan penumpang perempuan memilih tempat duduk bersebelahan dengan sesama perempuan.
“Petugas kami juga siap membantu jika ada permintaan khusus terkait hal ini,” kata As’ad.
Selain sosialisasi di atas KA, KAI Sumut dan Komunitas Railfans juga melakukan kampanye keselamatan di perlintasan sebidang Jalur Perlintasan Langsung (JPL) No. 61, Jalan Darat, Tebing Tinggi. Masyarakat diimbau untuk mematuhi aturan keselamatan, termasuk berhenti dan memastikan kondisi aman sebelum melintas.
“Aspek keselamatan merupakan prioritas utama KAI. Karena itu, edukasi kepada masyarakat akan terus dilakukan secara berkelanjutan,” tutur As’ad.
Masih dalam rangkaian kegiatan yang sama, KAI Sumut dan Railfans juga menggelar korve atau bersih-bersih di area Roundhouse dan Turntable Stasiun Tebing Tinggi.
Aksi ini dilakukan untuk merawat aset serta bangunan bersejarah perkeretaapian di Sumatera Utara.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap keselamatan, kenyamanan, dan pelestarian nilai-nilai sejarah perkeretaapian. Kolaborasi dengan komunitas adalah bukti nyata bahwa menjaga perkeretaapian adalah tanggung jawab bersama,” tutup As’ad.(Akbar)












