TERITORIAL24.COM, MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) lagi serius banget urusan literasi.
Lewat Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Sumut, mereka lagi ngebut bikin warga Sumut makin akrab sama buku.
Tujuannya sederhana tapi mulia: biar minat baca nggak kalah sama minat scroll TikTok.
Hal ini disampaikan Sekretaris Disperpusip Sumut, Alpian Hutahuruk, dalam konferensi pers yang digelar di Lobby Dekranasda, Kantor Gubernur Sumut, Rabu (29/10/2025).
Menurut Alpian, saat ini perpustakaan milik Pemprov punya sekitar 200 ribu koleksi buku. Setiap hari, rata-rata 60–70 orang datang berkunjung—kebanyakan pelajar dan mahasiswa. Jumlah itu lumayan, tapi kata Alpian, masih jauh dari ideal.
“Kalau ngikut standar UNESCO, idealnya Sumut harus punya sekitar 30 juta buku, dua buku per orang per tahun,” ujarnya. “Jadi, PR kita masih banyak. Tapi ya, pelan-pelan, kita kejar.”
Biar nggak cuma nunggu orang datang ke perpustakaan, Disperpusip juga punya perpustakaan keliling yang muter-muter di Medan dan Deli Serdang.
Tahun ini aja udah ada 3.415 kunjungan. Jadi kalau kamu lihat mobil penuh buku nongkrong di alun-alun, bisa jadi itu mereka.
Selain buku fisik, Alpian bilang mereka juga lagi gaspol di dunia digital. Ada 14 titik baca digital dan 16 pojok baca digital tersebar di Sumut, dengan total lebih dari 200 judul e-book yang bisa diakses masyarakat.
“Harapannya, budaya baca tumbuh dari sekolah, keluarga, sampai masyarakat,” tutup Alpian dengan optimis.
Singkatnya, Pemprov Sumut lagi berusaha keras bikin masyarakatnya rajin baca—nggak cuma baca status WhatsApp mantan, tapi juga buku-buku yang bisa bikin otak makin cerdas.(Akbar)












