TERITORIAL24.COM, MEDAN — Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan, Muslim Harahap, meminta aparat penegak hukum agar lebih waspada terhadap kemungkinan campur tangan pihak ketiga dalam aksi tawuran yang kerap terjadi di kawasan Belawan, Medan.
Menurut Muslim, konflik antar kelompok yang terus berulang itu patut dicurigai bukan semata-mata terjadi secara alami, melainkan bisa jadi ada pihak yang memelihara atau bahkan mendanainya.
“Jangan-jangan ada ‘bandar’ yang selalu mendanai, sehingga tawuran terus terjadi dan berkelanjutan,” ujar Muslim saat dihubungi wartawan, Selasa (6/5/2025), tanpa merinci siapa yang dimaksud dengan “bandar”.
Ia menambahkan, ada kemungkinan bahwa aksi tawuran tersebut digunakan sebagai pengalih isu agar para bandar dapat lebih leluasa menyelundupkan barang melalui sejumlah titik pelabuhan di kawasan Medan Utara.
Karena itu, Muslim mendorong pihak kepolisian agar lebih cermat dalam menyikapi persoalan ini dan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk meredam konflik yang terus berulang.
Sebagai solusi, ia mengusulkan agar aparat keamanan, terutama kepolisian, menjalin kerja sama lebih intensif dengan kepala lingkungan (Kepling) serta tokoh masyarakat.
“Bila terjadi hal mencurigakan, seperti adanya perkumpulan warga yang tidak biasa, Kepling harus segera melaporkan ke Polisi. Dan Polisi harus bersikap tegas,” tegas politisi Partai Demokrat itu.
Muslim juga menekankan pentingnya peran Kepling dalam membaca situasi sosial masyarakat. “Kepling pasti tahu aktivitas dan perilaku warganya,” ujarnya.(Anggi)












