TERITORIAL24.COM, DELI SERDANG — Pemilu 2029 memang masih empat tahun lagi, tapi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang tampaknya tak mau menunggu sampai detik-detik terakhir untuk mulai “pemanasan”.
Dalam semangat menjaga kejujuran, keadilan, dan—tentu saja—kedamaian politik, mereka mulai merapatkan barisan lewat agenda Penguatan Kelembagaan Bawaslu Bersama Mitra Kerja di Wing Hotel Kualanamu, Senin (6/10/2025).
Acara ini ibarat “kopi darat demokrasi” yang mempertemukan pemerintah daerah, Bawaslu, aparat penegak hukum, media, akademisi, dan berbagai organisasi masyarakat sipil.
Semuanya satu meja, satu visi: Pemilu 2029 harus berlangsung tanpa drama yang bikin publik geleng-geleng kepala.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Bawaslu yang terus menjalin kemitraan solid dengan berbagai pihak. Ini bentuk komitmen bersama menjaga integritas demokrasi di daerah kita,” ujar Wakil Bupati Deli Serdang, Lom Lom Suwondo, dengan gaya yang tenang tapi tegas.
Ia juga menambahkan bahwa Pemkab siap mendorong kegiatan serupa untuk memperkuat sinergi, bahkan menjadikannya bahan rekomendasi kebijakan lima tahun ke depan.
“Saya yakin, warna Pemilu mendatang akan berbeda—lebih sehat, lebih transparan, dan lebih adem,” katanya optimistis.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sumut, M. Aswin Diapari Lubis, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas tahunan, tapi langkah konkret menuju pengawasan Pemilu yang lebih berintegritas dan dipercaya publik. “Harapannya, Pilpres, Pileg, dan Pilkada 2029 bisa menghasilkan proses yang jujur, adil, dan transparan,” ujarnya.
Selain pejabat dan pengawas, acara ini juga dihadiri para akademisi, perwakilan Forkopimda, tokoh masyarakat, dan unsur kepemudaan—karena, ya, masa depan demokrasi memang tidak bisa dikerjakan sendirian.
Di tengah suasana yang penuh diskusi, satu hal yang terasa jelas: Deli Serdang tak ingin sekadar jadi penonton demokrasi. Mereka ingin memastikan Pemilu 2029 bukan hanya pesta politik, tapi juga pesta kejujuran dan kolaborasi.(Akbar)
