TERITORIAL24.COM,Medan – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) kembali menunjukkan komitmennya sebagai gerakan mahasiswa Islam yang berorientasi pada dakwah dan perbaikan bangsa.
Di tengah dinamika internal, Hasan Basri, S.H. resmi ditunjuk sebagai Caretaker Pengurus Wilayah (PW) KAMMI Sumatera Utara melalui Surat Keputusan Nomor 112/SK/KU-i/KAMMI/X/2025, yang ditandatangani pada 11 Oktober 2025 oleh Ketua Umum PP KAMMI, Ahmad Jundi Khalifatullah, M.K.M.
Penunjukan ini diumumkan secara resmi dalam konferensi pers di Medan, Selasa (14/10/2025).
Langkah tersebut diambil untuk menegaskan kepemimpinan KAMMI yang sah.
Sekaligus merespons berbagai manuver sepihak yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang sebelumnya membubarkan struktur Pengurus Pusat dan Majelis Permusyawaratan Pusat KAMMI secara tidak sah.
Sebagai tindak lanjut, PP KAMMI menjatuhkan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat terhadap Amri Akbar, yang tetap mengklaim dirinya sebagai Ketua Umum PP KAMMI dan didukung oleh Irham Sadani Rambe, Ketua PW KAMMI Sumut hasil Musyawarah Wilayah VII Juli 2025.
Dalam SK yang dibacakan oleh Khoirun Najwa, selaku Majelis Pengurus Wilayah (MPW) KAMMI Sumut, Hasan Basri mendapatkan mandat penuh untuk menjalankan fungsi koordinasi, konsolidasi, dan pembinaan kader di seluruh wilayah Sumatera Utara.
Ia juga ditugaskan untuk mempersiapkan Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub) sebagai langkah menuju terbentuknya kepengurusan definitif PW KAMMI Sumut periode selanjutnya.
Selain itu, PP KAMMI juga menugaskan beberapa kader nasional untuk membantu Hasan dalam menjalankan amanah, yakni Rifi Naufal Aslam, A.Md.Ds, S.Sn., Dolly Rasyid Muhammad Srg, S.H., Hari Fana Riki Ulfakh Sinaga, S.Kom., M.I.Kom., dan Khoirun Najwa, S.H.
Dalam sambutannya, Hasan Basri menyampaikan tekad kuat untuk membawa kembali KAMMI ke arah perjuangan yang lurus dan berlandaskan nilai dakwah.
> “Bismillah. Saya siap melaksanakan amanah ini untuk mengembalikan KAMMI kepada orisinalitasnya sebagai organisasi kader yang menjadikan kemenangan Islam sebagai jiwa perjuangan dan perbaikan sebagai tradisi perjuangan,” ujarnya.
