“Komunitas bergerak lebih cepat dan dekat dengan masyarakat. Mereka bisa menjembatani antara program pemerintah dan kebutuhan riil warga,” ungkap Jairi.
Ia juga menyoroti perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama di sektor kesehatan. Menurutnya, pelayanan kesehatan yang ramah dan profesional menjadi kunci kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas publik.
“Tenaga kesehatan kita harus dibekali pelatihan dan sertifikasi berstandar tinggi agar bisa bersaing, tidak hanya di dalam negeri tapi juga secara global,” ujarnya.
Selain itu, Jairi juga mendorong agar pemerintah daerah memperluas program pelatihan keterampilan dan sertifikasi keahlian untuk masyarakat.
“Masyarakat yang memiliki keterampilan akan lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada bantuan. Inilah bentuk pemberdayaan yang sesungguhnya,” tambahnya.
Acara ditutup dengan sesi dialog interaktif, di mana warga secara langsung menyampaikan keluhan, aspirasi, dan harapan kepada para legislator.
Suasana penuh antusiasme menunjukkan bahwa forum seperti ini sangat dibutuhkan sebagai sarana menjembatani komunikasi antara rakyat dan wakilnya.
Fraksi Partai Golkar berharap kegiatan serupa bisa digelar di wilayah lain sebagai bagian dari upaya membangun pelayanan publik yang lebih inklusif dan berkeadilan.
“Insya Allah, jika ruang komunikasi seperti ini terus dibuka, kualitas pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan dan sosial, akan semakin meningkat, tidak hanya di Blitar, tapi juga secara nasional,” pungkas Sarmuji.(Didik)
