TERITORIAL24.COM,Jakarta – Dunia pesantren di Indonesia kembali menjadi sorotan setelah tayangan salah satu program di Trans7 dinilai melecehkan lembaga pendidikan Islam tradisional ini.
KH. Ali Akhmadi, Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Keumatan dan Kerukunan Beragama, mengungkapkan keprihatinannya dan meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengambil langkah tegas.
“Pesantren di Indonesia jumlahnya sangat banyak dan memiliki peran besar dalam membangun bangsa. Mereka memiliki ciri khas yang dibangun oleh para ulama dan orang-orang mulia yang tulus mengajarkan ilmu agama dengan penuh keikhlasan,” tegas KH. Ali Akhmadi dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
KH. Ali menekankan, komentar atau kritik yang tidak berdasarkan pemahaman mendalam tentang dunia pesantren bisa melukai lembaga pendidikan yang telah melahirkan banyak ulama, pendidik, dan pejuang bangsa.
“Kalau orang luar yang tidak tahu seperti apa dunia pesantren, jerih payahnya, dan keikhlasannya, lalu berkomentar seenaknya, maka hal itu akan melukai dunia pesantren itu sendiri,” ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hayah Hayatuna dan alumni Pondok Pesantren Raudhlatul Ulum ini menyayangkan tayangan Trans7 yang dinilai tidak menghormati pesantren sebagai institusi pendidikan Islam.
“Kami sangat menyayangkan tayangan tersebut. Kami meminta Trans7 untuk menertibkan dirinya dan menunjukkan tindakan nyata dalam menyikapi hal ini.”
“Demikian juga kami mendorong KPI agar segera mengambil langkah tegas terhadap tayangan tersebut,” tambah KH. Ali Akhmadi.
Selain itu, KH. Ali mengingatkan semua pihak agar berhati-hati dalam membuat konten atau berkomentar mengenai hal-hal yang belum dipahami secara mendalam.
Dunia pesantren, menurutnya, memiliki kontribusi besar dalam mencetak generasi berakhlak mulia dan cinta tanah air.
“Lebih baik tidak berkomentar tentang hal yang tidak kita ketahui. Hormatilah dunia pesantren, karena dari sanalah lahir para ulama, pendidik, dan pejuang bangsa,” tutupnya.***












