TERITORIAL24.COM, BLITAR – Dua pencari pasir tradisional yang tengah bekerja di kawasan Sungai Kali Putih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, tertimbun longsor pada Minggu (16/2/2025) pukul 12.30 WIB.
Setelah proses evakuasi yang berlangsung selama dua hari, tim gabungan akhirnya berhasil menemukan korban terakhir pada Selasa (18/2/2025) pukul 12.30 WIB.
Kedua korban, NK (45), warga Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, dan RM (31), warga Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, tertimbun setelah tanah labil di bawah tebing setinggi 50 meter longsor saat mereka tengah mencari pasir secara manual. Aktifitas ini sudah rutin dilakukan oleh keduanya sejak pagi hari, dimulai sekitar pukul 06.30 WIB.
Saksi mata, Kh (36), Pn (39), dan H (48), yang berada di lokasi kejadian, segera meminta bantuan warga setempat untuk melakukan penggalian manual setelah longsor terjadi.
Evakuasi melibatkan tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan yang dikerahkan ke lokasi. Namun, proses evakuasi terkendala oleh kondisi tanah yang labil dan cuaca yang tidak mendukung.
Pada hari pertama pencarian (17/2/2025), korban RM ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara itu, NK baru berhasil dievakuasi pada hari kedua, sekitar pukul 12.30 WIB setelah pencarian yang intensif.
Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, menyatakan bahwa jenazah NK telah diperiksa oleh tim kesehatan dan Identifikasi Polres Blitar sebelum diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
“Dengan ditemukannya korban terakhir, operasi pencarian resmi dihentikan. Seluruh personel yang terlibat dalam evakuasi selamat, dan situasi di lokasi kini aman terkendali,” jelas Ipda Putut.
Hasil pemeriksaan di lokasi menunjukkan bahwa tebing di Sungai Kali Putih sangat labil, terutama karena material pasir Gunung Kelud. Aktivitas penggalian pasir di bagian bawah tebing memperparah risiko longsor.(Didik)