TERITORIAL24.COM-Dalam sejarah Islam, sosok Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang tangguh, bijaksana, dan adil.
Sebagai khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar memainkan peran krusial dalam perluasan wilayah Islam serta pembangunan sistem pemerintahan yang berlandaskan keadilan dan integritas. Kepemimpinan beliau menjadi teladan bagi pemimpin sepanjang zaman.
Perjalanan Hidup Umar bin Khattab
Umar bin Khattab lahir di Mekah pada tahun 584 M dari suku Banu Adi, salah satu bagian terhormat dalam kabilah Quraisy.
Ia wafat pada tahun 644 M setelah ditikam oleh seorang budak Persia bernama Abu Lu’lu’ah saat menunaikan salat Subuh di Masjid Nabawi. Luka yang dideritanya sangat parah, dan beliau meninggal beberapa hari kemudian.
Sebelum memeluk Islam, Umar dikenal dengan sikapnya yang tegas dan keras. Ia dihormati oleh masyarakat Quraisy karena keberaniannya dalam mempertahankan keyakinan leluhurnya.
Pada awalnya, ia adalah salah satu penentang utama Islam dan bahkan berniat membunuh Nabi Muhammad SAW.
Namun, dalam perjalanan menuju rumah saudarinya, Fatimah, Umar mendengar lantunan ayat Al-Qur’an yang menggetarkan hatinya.
Kejadian ini menjadi titik balik dalam hidupnya, sehingga ia akhirnya menerima Islam dan menjadi salah satu pendukung paling setia Nabi Muhammad SAW.
Peran Penting Umar bin Khattab dalam Islam
Setelah memeluk Islam, Umar memberikan kontribusi besar bagi komunitas Muslim yang saat itu masih dalam tekanan kaum Quraisy.
Keberaniannya membawa perubahan signifikan, memungkinkan umat Muslim beribadah secara terbuka.
Nabi Muhammad SAW memberinya gelar “Al-Faruq”, yang berarti “orang yang membedakan antara yang benar dan salah.”
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Umar menjadi pendukung utama Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam memimpin umat Muslim.
Setelah Abu Bakar wafat, Umar diangkat sebagai khalifah kedua dan memimpin dengan penuh kebijaksanaan dan ketegasan.
Kepemimpinan Umar bin Khattab sebagai Khalifah
Umar bin Khattab memimpin Kekhalifahan Islam dari tahun 634 M hingga 644 M.