TERITORIAL24.COM, MEDAN – Komisi 2 DPRD Kota Medan mengungkapkan adanya dugaan oknum petugas Puskesmas yang menerima fee dari sejumlah rumah sakit swasta di Medan.
Dugaan ini mencuat setelah Puskesmas lebih memilih merujuk pasien BPJS Kesehatan ke rumah sakit swasta.
Daripada rumah sakit milik Pemko Medan, yang berdampak pada sepinya pasien di rumah sakit pemerintah seperti RSUD dr Pirngadi Medan dan RSUD H Bachtiar Djafar.
Dugaan tersebut terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diadakan Komisi 2 DPRD Medan dengan Kepala Puskesmas se-Kota Medan pada Senin malam (13/1/2025).
Anggota DPRD Kota Medan, Tia Ayu Anggraini, mempertanyakan kebenaran informasi mengenai penerimaan fee oleh petugas Puskesmas dari rumah sakit swasta.
“Ada informasi bahwa Puskesmas menerima fee dari rumah sakit. Informasi ini sudah beredar,” kata Tia, anggota dari Fraksi Gerindra.
Ia menegaskan bahwa tujuan mereka bukan untuk mencari kesalahan, namun jika informasi tersebut benar, hal ini sangat disayangkan.
Tia juga menyampaikan bahwa jika Puskesmas sering merujuk pasien ke rumah sakit milik Pemko Medan, dana APBD akan kembali ke kas Pemko Medan, yang sangat penting untuk keberlanjutan pelayanan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi 2, Modesta Marpaung, mengungkapkan bahwa pasien di rumah sakit Pemko Medan mengalami penurunan meskipun anggaran program Universal Health Coverage (UHC) sudah ditambah sebesar Rp 5 miliar.
Ia menyarankan agar masalah ini segera diusut untuk mengetahui apakah memang ada dana yang mengalir dari rumah sakit swasta ke Puskesmas.
Namun, beberapa Kepala Puskesmas yang hadir membantah adanya praktik tersebut. Mereka mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan rujukan. Seperti jarak yang jauh antara Puskesmas dan rumah sakit milik Pemko, keinginan pasien untuk dirujuk ke rumah sakit swasta terdekat, dan kendala teknis dalam sistem aplikasi yang digunakan.
“Salah satu kendala yang kami hadapi adalah aplikasi rumah sakit yang tidak terbuka untuk beberapa jenis penyakit, seperti obgyn. Selain itu, pasien juga lebih memilih rumah sakit swasta,” ujar Sri Wahyuningsih, Kepala Puskesmas Glugur.