TERITORIAL24.COM, MEDAN – Suasana di Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut) dipenuhi dengan semangat baru, Selasa (4/2/2025) ketika Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Effendy Pohan, secara resmi mengukuhkan lima anggota Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp) Sumut periode 2025-2030.
Acara yang berlangsung di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 40 Medan ini menjadi titik awal baru bagi pengelolaan kawasan Toba yang telah diakui sebagai salah satu UNESCO Global Geopark.
Keputusan pengukuhan tersebut mencerminkan komitmen Sumut dalam menjaga dan memajukan Geopark Toba yang telah mendapat pengakuan dunia.
Dalam sambutannya, Effendy Pohan mengungkapkan harapannya agar BP TCUGGp dapat memenuhi target ambisius pertama mereka, yakni memperoleh status green card.
Saat ini, Geopark Toba sudah berada di tahap yellow card, yang berarti masih membutuhkan sejumlah perbaikan untuk mencapai standar internasional.
“Dengan kematangan dan pengalaman yang kalian miliki, saya yakin kalian adalah yang terbaik untuk menjalankan amanah ini.
Tugas kalian adalah memastikan bahwa Geopark Toba bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi menjadi warisan dunia yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” ujar Effendy.
Setelah pelantikan, Effendy meminta kepada anggota BP TCUGGp yang baru dikukuhkan agar segera berkoordinasi dan melengkapi dokumen yang diperlukan untuk mengajukan status green card pada 17 Februari mendatang.
“Dokumen yang dibutuhkan harus di-upload tepat waktu. Gunakan potensi SDM yang ada, serta libatkan dinas terkait dan masyarakat untuk mencapainya,” tegasnya.
Para anggota BP TCUGGp yang dikukuhkan terdiri dari Azizul Kholis sebagai General Manager, dan empat manager yang memegang peranan penting dalam pengelolaan berbagai divisi.
Mereka adalah Debbie Riauni Panjaitan (Manager Divisi Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan), Tikwan Raya Siregar (Manager Divisi Kerja Sama, Promosi, dan Publikasi), Ovi Vensus Hamubaon Samosir (Manager Divisi Pendidikan, Konservasi, dan Pemberdayaan Masyarakat), serta Petrus Parlindungan Purba (Manager Divisi Pengelolaan Geologi, Keragaman Geologi, dan Keragaman Budaya).
