Religi

Tradisi Munjung di Sahabat Mobil: Ustadz Muslim Istiqomah Jelaskan Makna dan Keutamaannya

490
×

Tradisi Munjung di Sahabat Mobil: Ustadz Muslim Istiqomah Jelaskan Makna dan Keutamaannya

Sebarkan artikel ini
Ustadz Muslim Istiqomah, SSQ, CTP, yang juga merupakan Pembina Majelis Taklim Persaudaraan Islam (MTPI), menjelaskan bahwa tradisi munjung bukan sekadar kebiasaan turun-temurun, tetapi memiliki landasan kuat dalam ajaran Islam(Istimewa/Sarifudin Sinaga)

TERITORIAL24.COM, TEBING TINGGI-Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, umat Muslim memiliki berbagai tradisi yang dilakukan sebagai bentuk persiapan spiritual.

Salah satu tradisi yang masih dijaga oleh masyarakat adalah munjung, yaitu berkunjung ke rumah orang tua sambil membawa makanan dan barang yang disukai mereka sebagai tanda bakti dan memohon ridho sebelum memasuki bulan penuh berkah.

Dalam tausiyah punggahan pada 25 februari 2025 yang disampaikan di Sahabat Mobil, Ustadz Muslim Istiqomah, SSQ, CTP, yang juga merupakan Pembina Majelis Taklim Persaudaraan Islam (MTPI), menjelaskan bahwa tradisi munjung bukan sekadar kebiasaan turun-temurun, tetapi memiliki landasan kuat dalam ajaran Islam.

Makna Munjung dalam Islam

Munjung merupakan salah satu bentuk berbakti kepada orang tua, yang dalam Islam memiliki kedudukan istimewa. Rasulullah SAW bersabda:

“Ridho Allah terletak pada ridho orang tua, dan murka Allah terletak pada murka orang tua.” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu, sebelum memasuki Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk mendatangi orang tua, meminta maaf, dan memohon keikhlasan mereka agar ibadah yang dijalankan lebih berkah dan diterima oleh Allah SWT.

Ustadz Muslim Istiqomah juga mengingatkan hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa celakalah seseorang yang mendapati Ramadan tetapi tidak berbakti kepada orang tuanya.

Hal ini disampaikan dalam khutbah Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam hadits sahih, di mana Malaikat Jibril berdoa:

“Celakalah seseorang yang ketika memasuki Ramadan, ia tidak berbakti kepada orang tuanya.”

Tradisi munjung menjadi salah satu cara untuk mengamalkan ajaran ini, yakni dengan memberikan perhatian kepada orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.

Bentuk Munjung yang Dapat Dilakukan

Dalam praktiknya, munjung dilakukan dengan membawa rantang berisi makanan, seperti nasi, rendang, sayur, kue, serta bahan pokok lainnya. Selain itu, ada pula yang memberikan sarung, pakaian, atau barang lain yang disukai oleh orang tua sebagai bentuk penghormatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *