TERITORIAL24.COM, TEBING TINGGI–Umat Islam di Kota Tebing Tinggi akan kedatangan ulama kondang, Ustadz Sugi Nur Raharja atau yang akrab disapa Gus Nur, dalam agenda Safari Dakwah dan Tabligh Akbar yang sangat dinantikan.
Acara besar keagamaan ini dijadwalkan akan berlangsung pada Selasa, 14 Oktober 2025, bertempat di Masjid Raya Kota Tebing Tinggi.
Kegiatan mulia ini diselenggarakan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, dengan mengusung tema sentral yang sangat relevan: “Mari Jadikan Masjid Sebagai Pusat Peradaban Ummat dan Bangsa.”
Ajak Seluruh Komponen Umat untuk Hadir
Ketua DMI Kota Tebing Tinggi, Ustadz H. Yusnul Adhary, S.E., secara resmi menghimbau dan mengajak seluruh komponen umat Islam untuk beramai-ramai menghadiri Tabligh Akbar ini.
”Kami menghimbau kepada seluruh umat Islam, khususnya kepada Badan Kemakmuran Masjid (BKM), Majelis Taklim, Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam, para Ulama, Ustadz, Tokoh masyarakat, dan juga Remaja Masjid. Mari kita jadikan ini sebagai momentum emas untuk memperkuat semangat silaturahim dan kebersamaan kita dalam membina umat dan persaudaraan,” ujar Ustadz Yusnul Adhary, Kamis(9/10/2025).
Beliau juga berharap ceramah dari Gus Nur nantinya dapat memberikan suntikan motivasi yang besar.
“Semoga dengan mendengarkan ceramah dari Gus Nur nantinya dapat menaikkan semangat kita untuk kembali memakmurkan masjid-masjid kita masing-masing,” tambahnya.
Harapan Panitia: Menambah Ilmu, Iman, dan Amal
Acara ini dikoordinir oleh Ketua Panitia, Ustadz Muslim Istiqomah, SSQ, C.TP, dan Sederhana Randen Trisnanta, S.H. Keduanya mengungkapkan harapan besar mereka atas terselenggaranya kegiatan ini.
”Alhamdulillah, ini adalah kabar gembira bagi kita semua. Kami berharap acara ini nantinya semakin menambah ilmu, iman, dan amal ibadah kita kepada Allah SWT, serta membawa kebaikan dan keberkahan bagi kita semua, umat di Kota Tebing Tinggi,” tutur Ustadz Muslim Istiqomah.
Tabligh Akbar ini diharapkan menjadi penggerak bagi masyarakat Kota Tebing Tinggi untuk mengembalikan fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah ritual, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan ekonomi umat, sesuai dengan tema yang diangkat, yaitu sebagai Pusat Peradaban.
