TERITORIAL24.COM, Tanjungbalai -Di tengah krisis keuangan dan defisit anggaran yang melanda Kota Tanjungbalai, Walikota Waris Tholib justru dikabarkan melakukan perjalanan dinas ke Yogyakarta bersama rombongan pejabatnya.
Perjalanan ini dilakukan pada Selasa (21/1/2025) dan direncanakan berlangsung selama seminggu, menggunakan dana Uang Persediaan (UP) yang baru saja dicairkan oleh Sekretariat Pemkot Tanjungbalai.
Ironisnya, di saat para tenaga honorer belum menerima gaji mereka selama dua bulan, langkah ini menuai kritik tajam. Anggota Komisi A DPRD Tanjungbalai, Dedi Sanatra, menilai keputusan ini tidak hanya kurang bijak, tetapi juga mengesampingkan prioritas yang lebih mendesak.
“Saya rasa ini sangat keliru. Bagaimana mungkin perjalanan dinas dianggap lebih penting daripada memenuhi hak tenaga honorer? Ini adalah masalah serius yang seharusnya menjadi perhatian utama,” tegas Dedi.
Sementara itu, Kabag Protokoler Pemkot Tanjungbalai, Afrina, enggan memberikan komentar saat dihubungi oleh awak media. Panggilan telepon dan pesan WhatsApp yang dikirimkan hanya dibaca tanpa balasan.
Kritik publik terhadap langkah ini terus bergulir, terutama karena gaji para tenaga honorer yang belum terbayar dianggap sebagai bentuk ketidakadilan di tengah kondisi ekonomi yang sulit. “Kesejahteraan honorer harusnya jadi prioritas, bukan perjalanan dinas yang bisa ditunda,” tutup Dedi.***