TERITORIAL24.COM, Asahan– Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3, Senin (20/01/2025). Peresmian 2 x 87 MW itu dilakukan orang nomor satu Indonesia itu secara daring atau lewat meeting zoom.
Peresmian PLTA Asahan 3 bersamaan dengan peresmian proyek kelistrikan di 17 propinsi di tanah air. Dan peresmian proyek kelistrikan tersebut merupakan proyek energi terbesar di dunia.
Dalam peresmian itu Presiden Prabowo Subianto berada di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.
Sedang 18 belas proyek kelistrikan yang diresmikan hari itu masing – masing di propinsi, Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta.
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan IKN.
Presiden Prabowo mengatakan, peresmian ini merupakan kebanggaan dari hasil kerja keras seluruh bangsa Indonesia.
“Saya kira kita sekarang ini menjadi salah satu (negara) di dunia yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi menjadi energi terbarukan. Coba lihat, belum ada di dunia yang meresmikan daya listrik sebesar hari ini, yakni 3,22 GW dengan total 26 pembangkit serta 11 transmisi dan gardu induk,” katanya.
Dari lokasi PLTA Asahan 3, peresmian ini dihadiri Penjabat Gubernur Sumatera Utara ( PJ Gubsu) Agus Fatoni, Direktur Management Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Managemen Risiko PT PLN (Persero) Suroso, GM PLN UIP SBU Hening Kyat Pamungkas dan lainnya.
Sebagai pembuka acara, GM PLN UIP SBU Hening Kyat Pamungkas mengatakan, PLTA Asahan 3 merupakan pembangkit Energy Baru Terbarukan (EBT) dengan total kapasitas daya sebesar 2×87 MW.
“PLTA Asahan 3 merupakan proyek PLTA pertama di Indonesia yang menerapkan System Building Information Modelling (BIM) danj juga merupakan proyek pembangunan PLTA tercepat di PLN karena penyelesaiannya hanya 5 tahun yang biasanya bisa mencapai 10 tahun,” ujar Hening Kyat.