TERITORIAL24.COM, TEBING TINGGI-Rencana penyelenggaraan Ramadan Fair 2025 di Kota Tebing Tinggi pada Maret mendatang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Sejak 4 Februari 2025, diskusi terkait acara ini ramai diperbincangkan di media sosial, memunculkan berbagai pandangan, baik yang mendukung maupun yang menolak.
Sebagian masyarakat menilai Ramadan Fair dapat menjadi wadah bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan perekonomian selama bulan Ramadan.
Selain itu, kegiatan ini juga dinilai dapat memperkuat syiar Islam dengan menghadirkan berbagai program keagamaan.
Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa acara ini dapat mengganggu kekhusyukan ibadah Ramadan, terutama jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa pihak juga mempertanyakan apakah acara ini sesuai dengan nilai-nilai spiritual bulan suci.
Pendapat Tokoh Masyarakat
Menanggapi perdebatan ini, M. Ali Hanafiah, S.Kom, M.Kom, seorang tokoh pemuda Tebing Tinggi, mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru dalam menyikapi rencana penyelenggaraan Ramadan Fair,Rabu(5/2/2025). Menurutnya, keputusan terkait acara ini masih bergantung pada kebijakan pemerintahan yang baru.
“Ini hal yang tidak perlu diperdebatkan terlalu jauh untuk saat ini, karena Ramadan masih cukup lama dan wali kota baru juga belum dilantik. Kita tidak bisa melangkahi proses yang ada. Bisa saja setelah dilantik, wali kota yang baru memutuskan untuk membatalkan acara ini. Jadi, sebaiknya kita menunggu keputusan resmi terlebih dahulu,” ujar M. Ali Hanafiah, S.Kom, M.Kom.
Pernyataan ini menegaskan bahwa segala keputusan mengenai Ramadan Fair 2025 masih dalam tahap pertimbangan dan bergantung pada kebijakan pemerintahan kota yang akan datang.
Menanti Keputusan Wali Kota Baru
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Kota Tebing Tinggi terkait kelanjutan Ramadan Fair 2025.
Dengan adanya pergantian kepemimpinan, berbagai pihak menantikan arah kebijakan yang akan diambil oleh wali kota baru setelah resmi dilantik.
