Asahan - Tanjungbalai

Ramadhan Batu Bara Laporkan Funderland Indonesia ke Polisi, Komentar Panas Jadi Pemicu

1152
×

Ramadhan Batu Bara Laporkan Funderland Indonesia ke Polisi, Komentar Panas Jadi Pemicu

Sebarkan artikel ini
Ramadhansyah Batubara, secara resmi mengajukan aduan ke Polres Tanjungbalai. (Grafis: Ilham)

TERITORIAL24.COM, Tanjungbalai -Suasana di Kota Tanjungbalai kembali menghangat setelah seorang tokoh pemuda, Ramadhansyah Batubara, secara resmi mengajukan aduan ke Polres Tanjungbalai.

Laporan ini terkait dengan komentar kontroversial yang diposting oleh pihak Funderland Indonesia di media sosial dan kini tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Ramadhansyah, yang dikenal aktif dalam berbagai isu sosial, menegaskan bahwa komentar tersebut bukan hanya sekadar opini, tetapi memiliki dampak yang dapat memicu ketegangan sosial di Kota Tanjungbalai.

Menurutnya, ada unsur yang berpotensi meresahkan masyarakat, sehingga ia merasa perlu untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.

“Komentar tersebut sangat meresahkan dan berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Oleh karena itu, saya mengajukan laporan agar pihak berwajib dapat menindaklanjutinya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ujar Ramadhansyah pada Senin (17/2/2025).

Kapolres Kota Tanjungbalai, AKBP Yon Edi Winara, S.H., S.I.K., M.H., membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut dan kini sedang dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

“Kami akan memproses laporan ini dengan cermat dan sesuai prosedur yang berlaku. Masyarakat yang merasa dirugikan atau terganggu oleh pernyataan yang bersifat meresahkan diharapkan untuk segera melaporkannya kepada kami,” jelas Kapolres.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada pihak kepolisian, agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa memperkeruh keadaan.

Sebelumnya, kontroversi ini bermula dari unggahan akun Facebook milik Andi Bhayangkara, perwakilan dari Funderland Indonesia.

Dalam unggahannya, Andi menyampaikan bahwa keberadaan wahana permainan yang mereka kelola menghadapi penolakan dari sejumlah oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Ia bahkan mengklaim bahwa beberapa pihak meminta sejumlah uang sebagai syarat agar wahana tersebut tetap beroperasi.

“Kami dari Funderland Indonesia berharap dukungan dari masyarakat Tanjungbalai, karena ada oknum LSM yang sejak awal menolak keberadaan wahana ini dan meminta kami menyerahkan wahana ini kepada mereka dengan sejumlah uang. Karena kami tidak menyanggupi, kini mereka ingin wahana ini ditutup,” tulis Andi dalam unggahannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *