TERITORIAL24.COM, LANGKAT – Polisi bukan cuma soal seragam, senjata, dan tindakan tegas. Di era serba daring seperti sekarang, cara bicara dan bersikap juga bisa menentukan citra institusi.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan, saat memberi pembekalan kepada para siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Hinai, Kamis (16/10/2025).
Dalam kegiatan E-Learning Humas Polri bertema “Penyelenggaraan Kehumasan di Lingkungan Polri”, Ferry menegaskan bahwa fungsi humas adalah jantung komunikasi antara Polri dan masyarakat.
“Kehumasan bukan cuma tugas bagian Humas. Setiap anggota Polri, dari yang bertugas di lapangan sampai di belakang meja, adalah wajah institusi di mata publik,” katanya di hadapan ratusan siswa yang tampak antusias.
Ia menjelaskan, dalam Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2023 disebutkan bahwa semua personel Polri sebenarnya punya tanggung jawab kehumasan.
Artinya, cara berbicara, bersikap, bahkan cara menegur masyarakat pun bisa jadi bentuk komunikasi publik.
“Setiap ucapan dan tindakan kalian adalah pesan bagi masyarakat tentang siapa dan bagaimana Polri itu,” ujar Ferry.
Dalam pemaparannya, Kombes Ferry juga membawa data menarik: lebih dari separuh penduduk Indonesia kini aktif di media sosial. Artinya, satu video atau komentar bisa viral dalam hitungan menit.
“Kalau kalian salah bicara di lapangan, bisa trending sebelum apel sore,” candanya, disambut tawa para siswa. Tapi ia langsung menegaskan, “Karena itu, jadilah polisi yang cerdas berkomunikasi dan bijak bermedia.”
Ferry turut menyinggung hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri di angka 65,7%.
Menurutnya, angka ini bukan akhir, melainkan tantangan agar Polri terus memperbaiki kualitas pelayanan dan komunikasi publik.
Apalagi, Sumatera Utara sendiri merupakan salah satu daerah dengan tingkat tindak pidana dan unjuk rasa tertinggi kedua di Indonesia.
“Di wilayah yang dinamis seperti Sumut, polisi harus humanis, aktif berkomunikasi, dan cepat tanggap. Jangan tunggu viral dulu baru klarifikasi,” ujarnya.












