Religi

Jangan Sampai Puasa Kita Zonk!

143
×

Jangan Sampai Puasa Kita Zonk!

Sebarkan artikel ini
Ustadz Muslim Istiqomah menyampaikan tausiyah inspiratif di Masjid Al-Mukhlisin BP7 pada malam ketujuh Ramadan (6/3)(istimewa/Sarifudin Sinaga)

TERITORIAL24.COM, TEBING TINGGI– Ustadz Muslim Istiqomah menyampaikan tausiyah inspiratif di Masjid Al-Mukhlisin BP7 pada malam ketujuh Ramadan (6/3), sebelum pelaksanaan salat tarawih.

Dalam ceramahnya, ia mengingatkan jamaah agar puasa yang dijalani tidak sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana mengendalikan hawa nafsu dan menjaga akhlak.

“Puasa bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari hal-hal yang dapat merusak nilai ibadah tersebut.”

“Mulut, mata, tangan, kaki, bahkan status dan komentar di media sosial harus dijaga agar tidak terjerumus dalam kebohongan, fitnah, adu domba, serta kata-kata kotor dan menyakitkan,” ujar Ustadz Muslim.

Ia kemudian mengutip sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasai:

“Ruba min shooim laisa lahu min shiyaamihi illal ju’iwal aths”

Artinya: “Banyak orang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.”

Menurut Ustadz Muslim, puasa sejatinya adalah latihan spiritual untuk mencapai ketakwaan.

Orang yang bertakwa memiliki sifat mulia yang tercermin dalam sikap, ucapan, dan perbuatannya sehari-hari.

Ketakwaan juga berarti memiliki kendali diri yang kuat, tidak berlebihan, serta tidak menyakiti atau merugikan orang lain.

Lebih lanjut, Ustadz Muslim menjelaskan bahwa puasa juga membentuk kepribadian sosial.

Dengan merasakan lapar dan haus, seseorang dapat memahami penderitaan fakir miskin, anak yatim, dhuafa, serta orang-orang yang tertindas.

Dari sana, diharapkan timbul rasa peduli, kasih sayang, dan solidaritas terhadap sesama.

“Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak beriman seseorang di antara kalian sebelum ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri’ (HR Bukhari Muslim).”

“Oleh karena itu, kita harus peduli dan berbagi dengan sesama agar puasa yang kita jalani tidak sia-sia,” tutupnya.

Tausiyah ini mendapat respons positif dari para jamaah yang hadir. Mereka berharap pesan yang disampaikan dapat menjadi pengingat agar ibadah puasa yang dijalani benar-benar bermakna dan tidak sekadar ritual tanpa nilai.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *