TERITORIAL24.COM, MEDAN – Rabu pagi (8/10/2025), Aula Raja Inal Siregar di Kantor Gubernur Sumatera Utara mendadak seperti dojo raksasa—bukan karena ada duel, tapi karena 202 orang kontingen Sumut resmi dilepas menuju PON Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Togap Simangunsong, tampil sebagai “pelatih spiritual” hari itu. Dengan nada optimis, ia yakin Sumut bisa jadi juara.
“Sumut memang gudangnya atlet bela diri. Ada JK Saragih, Lamhot Tambunan, Rizky Nurhoman, Lindswel, dan banyak lagi. Saya percaya kalian akan bawa harum nama Sumut,” katanya, seolah sedang menyebut nama-nama pendekar legendaris dari kitab olahraga.
Optimisme Togap bukan tanpa alasan. Di PON Aceh-Sumut 2024, atlet bela diri Sumut sudah menunjukkan taring: 26 emas, 27 perak, 47 perunggu.
“Ini baru pertama kali ikut PON Bela Diri, tapi hasilnya sudah luar biasa,” ujarnya bangga—mungkin sambil membayangkan piala setinggi anak TK berdiri di halaman kantor gubernur.
Namun, Togap tetap realistis. Ia mengingatkan bahwa PON Bela Diri kali ini tidak akan mudah. Ada 2.656 atlet dari 38 provinsi yang siap saling kunci, banting, atau tendang (tentu sesuai aturan).
“Tapi saya percaya, kalian bisa dapat hasil terbaik,” katanya lagi—dengan gaya motivator yang entah lebih cocok di seminar leadership atau dojo karate.
Ketua KONI Sumut, Hatunggal Siregar, menambahkan kalau kontingen Sumut kali ini terdiri dari 120 atlet, 40 pelatih, dan 42 ofisial. Mereka akan berlaga di 10 cabang bela diri, mulai dari Karate, Taekwondo, Wushu, sampai Shorinji Kempo.
“Kita ikut semua cabang. Berkat dukungan Pemprov, semua bisa berangkat. Targetnya, hasil memuaskan,” ujar Hatunggal, dengan nada penuh tekad dan sedikit aroma otot kram.
Acara pelepasan berlangsung cukup meriah. Hadir juga Ketua Forki Sumut Rahmat Shah, Kadispora Mahfullah Pratama Daulay, dan para ketua pengprov bela diri se-Sumut yang tampak seperti dewan guru dalam film The Karate Kid.
Kalau dilihat dari semangatnya, bukan tidak mungkin kontingen Sumut pulang dengan koper penuh medali.
