TERITORIAL24.COM, Tanjungbalai –Langit seakan runtuh. Begitu perasaan Efri Zuandi dan Yuli Andriani, pasangan suami istri dari Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai.
Pasalnya, Anak perempuan mereka yang baru berusia 4 tahun harus meregang nyawa setelah diduga mengalami kesalahan diagnosis medis.
Kesedihan mendalam juga menyelimuti keluarga kecil ini, yang kini berjuang mencari keadilan atas kehilangan yang tak tergantikan.
Terlihat isak tangis seorang ibu, istri Efri pecah saat menceritakan awal mula penyakit yang diderita buah hatinya. Gejala awalnya hanya flu, batuk, dan demam tinggi.
Tanpa curiga malapetaka yang menanti, mereka membawanya ke RSUD Tengku Mansyur pada 14 Januari 2025. Namun, apa yang terjadi di sana justru menjadi awal dari petaka yang tak terbayangkan.
“Dokter hanya melihat kondisi anak saya secara fisik, tanpa tes laboratorium, tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Begitu saja dia divonis difteri dan harus segera dirujuk ke Medan,” kenang Efri dengan suara parau dalam konferensi pers di Kantor Hukum Rial Law Firm & Partners, Jumat (21/2/2025).
Hati kedua orang tua itu semakin hancur ketika melihat putri mereka terkatung-katung tanpa penanganan yang memadai di RS USU Medan.
Bukannya mendapatkan pertolongan cepat, sang anak malah dibiarkan di dalam ambulans lebih dari satu jam. Alasannya memilukan, tidak ada ruang ICU isolasi yang tersedia.
“Kami hanya bisa melihatnya terbaring lemah di dalam ambulans, tanpa tahu harus berbuat apa. Dia sekarat, dan kami tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Efri, seraya menahan tangis.
Malam itu, putri kecil yang begitu mereka cintai menghembuskan napas terakhirnya tanpa sempat mendapat pertolongan yang layak.
Duka mendalam belum usai. Trauma dan ketakutan menyelimuti mereka ketika dua putri mereka yang lain, berusia 7 tahun dan 1,5 tahun, juga divonis dengan diagnosis yang sama difteri.
Namun, dengan segala kekecewaan dan kehilangan yang telah mereka alami, Efri dan Yuli memilih jalan lain. Mereka membawa kedua anaknya ke Rumah Sakit Lam Wah Ee di Pulau Penang, Malaysia.