Nasional

Summit Nasional Media 2025, Dahlan Iskan Soroti Perubahan Doktrin Wartawan di Era Digital

176
×

Summit Nasional Media 2025, Dahlan Iskan Soroti Perubahan Doktrin Wartawan di Era Digital

Sebarkan artikel ini

TERITORITORIAL24.COM, BANJARMASIN – Summit Nasional Media Massa dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin berlangsung penuh semangat, Sabtu (8/2/2025).

Salah satu momen penting dalam acara ini adalah paparan dari tokoh pers senior, Dahlan Iskan, yang menyampaikan pandangannya tentang transformasi media massa dan tantangan yang dihadapi wartawan saat ini.

Dahlan Iskan, yang juga mantan Menteri BUMN, menyoroti pengaruh besar media sosial (medsos) terhadap cara masyarakat mengonsumsi informasi. Menurutnya, medsos telah menyebabkan masyarakat semakin terbiasa dengan bacaan yang pendek dan instan.

“Penyakit media sosial ini membuat masyarakat sudah tidak ingin lagi membaca tulisan panjang. Medsos bikin masyarakat membaca pendek,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dahlan juga mengungkapkan adanya pergeseran mendalam dalam doktrin kewartawanan.

Dulu, wartawan didorong untuk menulis demi kepentingan umum, tetapi kini banyak tulisan yang lebih fokus pada kepentingan pribadi. “Tulisan Anda, apa kepentingannya dengan pribadi kami? Kalau tidak ada, enggak akan dibaca,” tegasnya.

Dahlan juga mengangkat isu tentang keberlanjutan industri media di tengah pemangkasan anggaran pemerintah dan disrupsi teknologi.

Ia menekankan pentingnya mencari sumber pendapatan baru, terutama dari platform digital.

“Bagaimana kita bisa mendapat uang dari platform, ini jadi tantangan besar,” katanya, sambil mengajak peserta untuk berdiskusi mengenai solusi yang relevan.

Dalam sesi lain, Dr. Suprapto Sastro Atmojo, Ketua Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas, menjelaskan peran komite dalam menjembatani kerja sama antara perusahaan pers dan platform digital.

“Kami bisa mediasi untuk menghasilkan keuntungan dalam kerja sama antara perusahaan pers dan platform digital,” ujarnya.

Sementara itu, Primo Rizky dari WIR Group menegaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) bukan ancaman bagi profesi wartawan. “AI akan menjadi asisten teknologi yang mempermudah pekerjaan kita, bukan menggantikan wartawan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *