TERITORIAL24.COM, MEDAN – Kepala Sekolah PGRI SMP Negeri 4 Medan, Riang Sihite, terisak-isak saat memaparkan keluhan terkait larangan dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang melarang PGRI menggunakan gedung sekolah negeri untuk kegiatan belajar mengajar.
Paparan tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh Komisi 2 DPRD Medan, Senin (3/2/2025).
Riang Sihite mengungkapkan bahwa keputusan Pemko Medan untuk melarang PGRI menggunakan gedung sekolah negeri sangat menyedihkan bagi mereka, terlebih karena banyak murid yang berasal dari keluarga miskin dan yayasan panti asuhan.
“Kami sangat sedih setelah adanya surat larangan dari Pemko yang melarang kami menggunakan gedung sekolah negeri,” ujar Riang dengan air mata.
Riang juga mengkritik Pemko Medan yang dianggap lupa akan sejarah panjang PGRI.
“Kenapa setelah banyak sekolah yang mapan, kami tidak lagi diizinkan menggunakan gedung sekolah negeri?” keluhnya.
Ia menegaskan bahwa PGRI selama ini menampung anak-anak yang membutuhkan bantuan pendidikan, terutama dari kalangan kurang mampu.
Saat ini, ada delapan sekolah PGRI di Medan, dengan tujuh di antaranya masih menumpang di gedung sekolah negeri untuk kegiatan belajar mengajar.
Riang menambahkan bahwa untuk membangun gedung sendiri, PGRI tidak memiliki cukup dana karena sekolah-sekolah tersebut dikelola dengan dana terbatas dan menyediakan pendidikan gratis.
Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Medan, Modesta Marpaung, menyatakan akan menunggu hasil rapat selanjutnya dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan yang tidak hadir pada RDP ini.
Sementara itu, Sekretaris Komisi 2, Iswanda Ramli, menyatakan bahwa Komisi 2 akan menolak pengusiran PGRI sebelum ada solusi yang terbaik untuk masa depan anak didik.
Anggota Komisi 2 lainnya, Binsar Simarmata, menyoroti kebijakan Pemko Medan yang melarang operasional PGRI.
Menurutnya, seharusnya pemerintah mendukung peningkatan mutu pendidikan, bukan malah menghalangi lembaga yang dapat menampung anak-anak terpinggirkan. “Kami rekomendasikan agar PGRI tetap beroperasi,” kata Binsar.(Anggi)