Polhukam

Surahman Hidayat Desak Usut Tuntas Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Polisi yang Tewaskan Warga Semarang

273
×

Surahman Hidayat Desak Usut Tuntas Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Polisi yang Tewaskan Warga Semarang

Sebarkan artikel ini

TERITORIAL24.COM,SEMARANG – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Surahman Hidayat, mengecam keras dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum polisi hingga menewaskan Darso (43), warga Kampung Gilisari, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

Surahman meminta aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus tersebut secara profesional dan transparan.

“Saya mengecam keras dugaan tindakan penganiayaan tersebut yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum polisi serta mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap dan memproses hukum pelaku secara profesional, transparan, dan akuntabel sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku tanpa pandang bulu,” tegas Surahman dalam pernyataannya.

 

Surahman juga mendorong kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara mendalam dan terbuka agar masyarakat mendapatkan kejelasan atas peristiwa tragis ini.

 

Ia menegaskan pentingnya integritas dalam penanganan kasus ini demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

 

“Saya mendukung penuh langkah cepat dari Polda Jateng untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas, transparan, dan profesional.”

 

“Peristiwa ini tidak hanya memerlukan penegakan hukum yang adil terhadap pelaku, tetapi juga investigasi menyeluruh terhadap motif dan latar belakang yang memicu tragedi ini.”

 

” Masyarakat berhak mengetahui kebenaran, dan Polri harus menunjukkan komitmennya dalam menjaga integritas institusi,” ujar Surahman.

 

Menyoroti pentingnya kesehatan mental anggota Polri, Surahman menekankan perlunya program pelatihan manajemen konflik dan pengendalian stres bagi personel kepolisian.

 

Menurutnya, langkah ini penting untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

 

“Kasus ini menjadi peringatan penting bahwa aspek kesehatan mental dan pengelolaan emosi anggota Polri harus mendapatkan perhatian serius.”

 

” Program pelatihan manajemen konflik, pengendalian stres, serta penanganan mental personel harus menjadi prioritas untuk mencegah insiden serupa,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *