TERITORIAL24.COM, ASAHAN – Kalau biasanya Asahan ramai karena urusan politik atau jalanan Kisaran yang padat, kali ini panggungnya berbeda: seni budaya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara resmi kasih jempol (dan sekaligus dukungan penuh) untuk Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) Asahan ke-6 yang digelar 4–19 Oktober 2025 di Lapangan PSBD Asahan, Jalan Taufan Gama, Kisaran.
Acara ini bukan kaleng-kaleng, sebab melibatkan pertunjukan dari 14 etnis yang memang hidup berdampingan di Kabupaten Asahan.
Jadi semacam “festival gotong royong” versi budaya: dari Melayu sampai India, dari Batak sampai Tionghoa, semua punya panggung.
Wakil Gubernur Sumut, Surya, dalam sambutannya bilang kalau budaya itu bukan sekadar tontonan, tapi identitas dan jati diri bangsa. Menurutnya, PSBD adalah ruang penting bagi generasi muda agar tidak terlalu sibuk dengan TikTok sampai lupa tarian daerah sendiri.
“Budaya adalah jati diri bangsa yang harus diwariskan,” ujar Surya dengan penuh gaya orasi.
Tak ketinggalan, Dirjen Sarana dan Prasarana Kementerian Kebudayaan RI, Ferry Arlian, juga ikut terpukau. Katanya, melihat 14 etnis tampil bareng itu ibarat nonton trailer Unity in Diversity versi nyata.
“Kalau di Asahan ada 14 etnis, di Indonesia totalnya sampai 300. Saya tadi lihat mereka menari bersama, menampilkan rumah adat, tradisi, dan kesenian yang indah. Patut diapresiasi,” ucap Ferry.
Sementara itu, Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin lebih menekankan soal semangat silaturahmi dan keberlanjutan acara ini.
Menurutnya, PSBD harus tetap ada supaya anak muda di Asahan tidak hanya akrab dengan budaya pop, tapi juga paham akar sendiri.
Selain pejabat, acara ini juga dipadati masyarakat umum yang tampak antusias. Mereka disuguhi pertunjukan budaya etnis Melayu, Batak, Jawa, Banjar, Minang, Nias, Karo, Simalungun, Pakpak, Aceh, Sunda, Tionghoa, India, hingga Tabagsel.
Singkatnya, PSBD ke-6 Asahan ini jadi semacam panggung Bhineka Tunggal Ika versi lokal: meriah, penuh warna, dan bikin semua etnis merasa punya tempat di Kisaran.(Anggi)
